Senin, 10 Februari 2014

MAHAYANA


RINGKASAN  MAHAYANA

1.Konsili keempat (titik perkembangan Mahayana)
Tahun 78 SM di Kashmir dipimpin oleh Vasumitra dan Asvagosa dilaksanakan atas anjuran raja Kanisha, mrp titik awal perkembangan Mahayana, dimana dlm konsili 4 ini tidak dihadiri dari golongan staviravada yg mrp sesepuh dari theravada.

2.Kedekatan Sarvastivada dg perkembangan Mahayana.
a.  Subhuti mrp tokoh penting dlm literatur Prajna Paramitha & tokoh utama dlm tradisi Sarvastivada.
b.  Lalitavistara kitab yg termasuk dlm Sarvastivada, dan mrp salah satu dari sembilan kitab penting Mahayana
c.  Kitab Prajnaparamitha salah satu kitab penting mahayana, pertama kali dibabarkan oleh Manjusri di Orissa pusat pengaruh penyebaran Sarvastivada.

3.Sembilan sutra terpenting dlm Mahayana:
1.Sadharma Pundarika sutra
2.Lankavatara sutra
3.Asthasahasrika prajna paramitha sutra
4.Gandhavyuha sutra
5.Dasabhumika sutra
6.Samadhiraja sutra
7.Thatagataguyaka sutra
8.Lalitavistara sutra
9.Svarnaprabhasa sutra

4.Tiga aspek dasar Mahayana
1. Aspek penafsiran: menafsirkan ajaran-ajaran SB lebih bersifat progresif dan liberal
2. Aspek cita-cita: kemunculan Mahayana mrp suatu revolusi cita-cita keselamatan pembebasan/tujuan tertinggi dlm Buddha dharma
3. Aspek metodik: metode praktis untuk membimbing makluk ketujuan akhir kehidupan, penyadaran terhadap yg mutlak.

5.Ciri-ciri Mahayana
1.Mempergunakan bahasa sanskerta
2.Lebih bersifat religi, metafisik dan filosofis
3.Pencapaian nirvana melalui pengetahuan sempurna
4.Setiap makhluk memiliki sifat kebuddhaan yg berasal dari Tathagatagarbha
5.Semua manusia tergolong bodhisattva
6.Dukkha yg mrp suatu ciri dari kehidupan hanyalah bersifat maya, ilusi atau suatu konstruksi kesadaran yg absolute.
7.Mengajarkan ttg yg absolut
8.Buddha historis seperti Buddha Gotama mrp proyeksi atau pancaran dari Yang Absolut.
9.Pembebasan tidak hanya tercapai dg usaha sendiri tapi juga melalui bantuan atau kekuatan lainnya.
10. Bercita-cita menjadi bodhisattva untuk membebaskan setiap makluk, daripada mencapai  arahat, keselamatan pribadi.

6.Trikaya
a. Dharmakaya: kebenaran yg absolut, tubuh Buddha, asal kebuddhaan.
b.Sambhogakaya: pengertian terhadap kebenaran yg absolut, tubuh sinar, cahaya dan kekuatan Buddha/kebuddhaan.
c. Nirmanakaya: manifestasi dari kebenaran yg absolut tubuh perwujudan yg terbentuk dlm tubuh Sakyamuni.

7.Pengungkapan Nirvana Secara Positif
1.Kedamaian, ketenangan
2.Kebahagiaan abadi
3.Kebijaksanaan sempurna
4.Kesadaran murni, kesadaran sempurna
5.Keamanan

8.Empat  janji luhur Bodhisattva
1.Menyelamatkan segenap makluk
2.Melenyapkan segala keterikatan
3.Mengetahui dan mengajar makluk lainnya mencapai kebenaran.
4.Memimpin makluk lainnya mencapai pembebasan.

9.Sad Paramitha
1.Dana(perbuatan luhur ttg beramal)
2.Sila (hidup bersusila0
3.Khsanti (kesabaran)
4.Virya (semangat)
5.Dhyana (samadi)
6.Prajna (kebijaksanaan)

10.          Agama Sutra, isinya sama dg Nikaya Kanon Pali:
a)    Dirghagama sutra
b)   Madyamagama sutra
c)    Samyuktagama sutra
d)   Ekottarikkagama sutra

11.          Dasa Paramita Hinayana
1.Dana
2.Sila
3.Nekkhama (menghindari diri dari nafsu indria)
4.Panna (Kbijaksanaan)
5.Virya
6.Khanti
7.Sacca (kebenaran)
8.Adhitana (tekad yangmantap)
9.Metta (cinta kasih
10.    Upekkha (keseimbangan batin)

12.              Dasa Paramita Mahayana
1.Dana
2.Sila
3.Khsanti
4.Virya
5.Dhyana
6.Praajna
7.Upaya kausalya (metode u menerangkan dama
8.Pranidana (janji)
9.Bala (kekuatan)
10.        Jhana (ketenagan batin)

13.              Dua bagian Bodhicitta
1.Bodhi Pranidhi citta: tingkat persiapan pencapaian kebuddhaan
2.Bodhi Prastana citta: tingkat pelaksanaan sesungguhnya dlm menuju cita-cita.

Tiga kualitas yg menjadi ciri Bodhisatva

a. Cita-citanya yg teguh untuk membebaskan setiap makluk
b.Pikirannya yg tak tergoyahkan
c. Usahanya yg tak mengenal menyerah

14.              Dasabhumi melalui paramita menuju Samyaksambodhi:
1.Pramudita  (kebahagiaan) ; Berdana
2.Vimala (murni bersih) ; sila
3.Prabhakari (cemerlang) ; ksanti
4.Arismati  (menyala berkobar-kobar) ; Virya
5.Sudurjaya (tak terkalahkan) ; Dhyana
6.Abhimukti  (menuju bodhi) ; Prajna
7.Durangama (berjalan jauh) ; Upaya Kausalya
8.Acala (teguh tak teregoncangkan) ; Pranidana
9.Sadhumati (pikiran baik) ; Bala
10.        Dharmamegha (mega dhamma) ; Jhana

15.              Upaya Kausalya
Upaya kausalya adalah metode dlm Mahayana untuk menerangkan dhamma SB, metode ini sifatnya praktis. Misalnya etika penyebaran agama Buddha tersebar ke daerah-daerah lain, maka dg tanpa mengubah nilai spiritual yg terkandung ajaran, digunakan metode yg lincah dan lunak untuk membimbing umat mencapai pengertian pada Buddha Dharma.
Berbagai macam cara SB dlm meneranagkan Dhamma, seperti:
1.  Sutra: Kotbah2 SB dlm menerangkan dhamma
2.  Gatha: Syair2 pujaan/pujian yg mengisahlan pujaan2.
3.  Ittivuttaka: mengisahkan kehidupan lalu para siswa.
4.  Jataka: mengisahkan kehidupan tathagata
5.  Adbhuta: mengisahakn kemujikzatan SB serta bodhisattva
6.  Nidana: mengisahkan sebab akibat
7.  Aupanya: dg perumpamaan yg mudah untuk menerangkan hal-hal yg sukar dimengerti
8.  Geya: syair yg sdsiucapkan untuk menyimpulkan apa yg telah diterangkan semula serta menitikberatkan artinya
9.  Upadesa: menerangkan hal-hal yg sukar dimengerti dg cara tanya jawab.

Upaya Kausalya memungkinkan dipergunakan metode yg beragam dan bervariasi, apakah dg bakti puja, pembacaan doa, upacara agama, pembakaran dupa dan pemasangan lilin serta pembacaan sutra atau medetasi dsb. Terserah kpd mereka dan kesanggupan umat masing-masing dlm melakukannya juga termasuk dlm pembabaran dhamma. Upaya kausalya mrp metode yg praktis dan sesuai dg kondisi dan situasi. Untuk maksud mengembangkan kebajikan, peningkatan spiritual maupun penyebaran dhamma itu sendiri demi mencapai cita-cita tinggi.

16.              Alaya Vijnana
Alaya vijnana adalah gudang kesadaran, mrp kekuatan atau energi yg berada dibelakang segala aktivitas manusia. Hal ini mrp endapan dari berbagai benih karma lampau yg timbul dan berkembang dlm tindakan manusia berupa kegiatan mentalnya, perasaan, persepsi, kehendak dan yg berhubungan dg lima skanda, serta pikiran yg berkontak dg dunia luar.
Dari proses itu timbul kesadaran untuk menjadi suci, alaya vijnana perlu dibebaskan dari kesadaran yg dualistis, subyek-subyek, paham-paham palsu, pandangan salah, keterikatan terhadap obyek hingga mencapai kesadaran kedemiokian (tathata), kesadaran kebuddhaan yg non dualistis, tidak membedakan atau mencapai alaya vijnana yakni kesaran murni, kesadaran yg bebas noda.
Secara garis besar terdapat delapan garis besar rangkaian kesadaran yg belum suci dan kesadaran yg telah bebas dari noda, yaitu:
1.Lima kesadaran yg berhubungan dg panca indera:
a. Kesadaran visual, kegiatan yg bergantung pada  mata
b.Kesadaran pendengaran, tergantung pada telinga
c. Kesadaran penciuman, tergantung pada hidung
d.      Kesadaran pengecapan, tergantung pada lidah
e. Kesadaran sentuhan, tergantung pada kulit
2.Kesadaran pusat indera, yakni mano vijnana atau kesadaran pikiran pembentuk gagasan, pemikiran.
3.Kesadaran pusat pikiran manosvijnana seperti berpikir, berkehendak, dan berlaku
4.Kesadaran gudang ideasi, yakni citta vijnana atau alaya vijnana. Gudang kesadaran yg mrp sumber dari segenap perwujudan.
5.Kesadaran bebas noda, yakni amala vijnana, kesadaran yg mampu melihat sbg mana adanya, kedemikian, tidak lagi bersifat dualitis, tidak lagi membedakan.

17.              Enam sifat khusus
1.Universalitas, tampak dlm lima skhandha
2.Kekhususan, organ-organ yg ada berdaya tidak sama
3.Keserupaan organ-organ serupa dan saling berhubungan dlm satu organisme
4.Keanekaragaman setiap organ memiliki hubungan tertentu dg keseluruhan
5.Gabungan semua organ berkerja sama saling melengkapi
6.Perbedaan, setiap organ berkedudukan khusus dan melakukan fungsinya yg memperbedakan.

18.              Relief dlm Candi Borobudur
1.Karmavibhanga: menggambarkan hukum karma
2.Lalitavistara: Menggambarkan kehidupan Buddha gotama dari lahir-kotbah dhamma pertama di benares
3.Jatakamala: Mrp kumpulan 34 cerita SB pada kelahiran lalu, sbg contoh sikap cita-cita bodhisattva yg mengorbankan diri untuk kebahagian orang banyak.
4.Awadana: termasuk jatakamala berisikan perbuatan2 luhur Bodhisattva.
5.Gandhavyuha: mengisahkan Sudana seorang  putra saudagar dlm pencariannya mencapai kebenaran dan bertemu dg bodhisattva Maitreya, Buddha yg akan datang serta dg Samanthabadra, dhyani Bodhisattva yg mencerminkan hidupnya
6.Bhadracari: penutup gandhavyuha yg menampilkan sumpah Sudana untuk mengikuti dhyani Bodhisattva Samanthabadra sbg teladan hidupnya.

19.              Tiga ciri timbulnya gerakan Mahayana
1.Konsepsi ttg ke-buddhaan sebagi sari dari alam fenomena
2.Ide penyelamatan terhadap semua insan dari para bodhisattva sbg pengganti dari cita2 untuk diri sendiri dan pencapaian kebuddhaan sbg pengganti pencapaian arahat.
3.Metafisika ttg sunyata, sesuatu yg absolute.

20.              Tiga definisi Samrti Satya
1.  Secara kata2 diartikan bahwa samrti menutupi sifat sesungguhnya dari benda-benda sehingga mereka terwujud
2.  Hubungan yg saling berhubungan dari benda-benda, yaitu kerelativan mereka. Dlm hal ini dihubungkan dg alam fenomena
3.  Sifat umum seperti apa yg biasanya yg diterima secara umum

21.              Sepuluh Garukapatti
1.  Membunuh
2.  Mencuri
3.  Mengumbar diri dlm hubungan kelamin
4.  Penyombongan diri palsu
5.  Berniaga dan minuman keras
6.  Membuat tuduhan palsu
7.  Membanggakan diri sendiri
8.  Mengotori moral
9.  Kosong dari rasa hati nurani
10.        Menjelek-jelekan Sang Triratna

22.              Dasa Kausalyakamma (Kesanggupan untuk menyingkirkan selama-lamanya):
1.Menyingkirkan pembunuhan
2.Menghindari pencurian
3.Menghindari perzinahan
4.Kedustaan
5.Perkataan tidak benar
6.Ucapan jahat
7.Perkataan tidak bermanfaat
8.Nafsu rendah
9.Kebencian
10.        Pandangan salah atau sesat

23.              Panca Dhyani Buddha.
1.Vairocana: posisi ditengah dg lambang warna putih dg mudra Dharmacakra/pemutaran roda dharma.
2.Aksobya: posisi di timur dg lambang warna biru dg Bhumisparsa mudra /bumi sbg saksi.
3.Ratnasambhava: posisi di selatan dg lambang warna kuning dg mudra Vara mudra/ memberi anugrah atau dermawan.
4.Amitabha: posisi di barat dg lambang warna merah dg mudra samadhi.
5.Amoghasidhi: posisi ditengah dg lambang warna hijau dg mudra abhaya visvavjara/jangan takut.

24.              Tiga Bodhisatva dlm Mahayana:
1.Samanthabadra Bodhisatva: berada di sebelah kiri dg menunggangi seekor gajah putih melambangkan virya dan kebahagiaan.
2.Avalokitesvara Bodhisatva: berada di tengah melambangkan maitri karuna
3.Manjusri Bodhisatva: berada di sebelah kanan melambangkan kebijaksanaan.

25.              Pengertian Bodhicitta menurut Dr. Suzuki
a. Bodhicitta adalah sesuatu yg terbebas dari segala macam determinasi (ketentuan), terlepas dari 5 skhanda, 12 ayatana dan 18 dhatu. Bodhicitta bukanlah sesuatu yg partikular melainkan universal.
b.Maitri karuna adalah esensi dari bodhicitta, oleh karena itu para Bodhisatva selalu berlandaskan hal tersebut di dlm setiap karya2Nya.
c. Bodhicitta berdiam dlm Samata (Persamaan) diantara semua insan yg berbentuk berupa apaya (Upaya kausalya) dlm pencerapan semua insan.

26.              4 kualitas dasar 4 Bodhisatva dalam Mahayana:
a. Avalokitesvara Bodhisatva: lambang welas asih
b.Manjusri Bodhisatva: lambang  kebijaksanaan
c. Samantabhadra Bodhisatva: lambang kasih dan kebijaksanaan
d.            Ksitigarbha Bodhisatva sbg lambang keagungan dlm sumpah untuk menolong dan melepaskan roh2 sengsara.

27.              Pesamaan Konfusius dg Taoisme:
a. Filsafat konfusius maupun filsafat Tao mendapat pengaruh inspirasi dari Ying Cing yaitu sebuah kitab filsafat kuno yg menerangkan alam semesta kemudian dikembangkan masing-masing.
b.Kedua aliran filsafat tersebut menitikberatkan  pentingnya arti dari etika moral dan budi pekerti bagi setiap manusia
c. Orang yang bersusila dalam filsafat Konfusianisme disebut Cun Ce atau Ku Cu dan orang yg tidak bersusila disebut orang yg picik. Orang yg baik dan bersusila dlm filsafat Taoisme disebut orang yg saleh, keduanya mempunyai makna yg sama.
d.            Kedua aliran filsafat tersebut menekankan kelemah-lembutan untuk mengurus, mengatur, dan berhadapan dg dunia ini. Menurut pandangan filsafat konfusianisme, hanya dg kelembutan secara edukatif, manusia dan masyarakat ini dapat diatur. Filsafat Taoisme juga menekankan kelembutan menaklukkan kekerasan.
e. Kedua aliran filsafat tersebut menekankan bahwa setiap manusia yg bijaksana memiliki pengertian Tien atau Tao harus berusaha memberikan contoh perbuatan yg baik bagi orang lain.

28.              Perbedaan Konfusius dg Taoisme:
a. Pengertian Tao di dlm konfusianisme berarti jalan yg harus diterapkan ke dlm tingkah laku dan kehidupan menusia. Pengertian Tao menurut pandangan konfusianisme adalah sesuatu yg tidak dapat telepas dari interprestasi kehidupan nyata manusia. Filsafat taoisme pengertian Tao menjadi sesuatu yg absolut, sesuatu yg alamiah dan metafisik.
b.Metode pemikiran konfusianisme adalah mengambil jalan tengah. Segala sesuatu diterangkan secara realistis, sebaliknya dalam filsafat taoisme menggunakan metode pemikiran dialetika secara ilmiah.
c. Pemikiran filsafat konfusianisme lebih ditekankan kepada pelaksanaan Yu Wei yaitu suatu tindakan atau pelaksanaan yang dibuat dlm masyarakat. Sebaliknya, pandangan filsafat Taoisme selalu ditekankan pada pelaksanaan Wu Wei.
d.            Cita-cita kaum konfusianisme adalah kedudukan di tengah2 masyarakat dan akan diusahakan keharmonisan hidupnya sendiri dan hidup seperti kaum pertapa dg tidak mengganggu orang lain.
e. Pengertian rasa kemanusiaan, rasa solidaritas, rasa sopan santun, kebijaksanaan dan rasa dapat dipercaya dalam filsafat konfusianisme diterangkan secara realistis, sebaliknya dlm Taoisme pengertian tersebut harus diperoleh dg cara bersatu dg alam dan dilakukan tidak dibuat-buat.

29. Perbedaan Konfusianisme dg Buddhisme:
a. Kedudukan sosial secara prestise seseorang ditengah masyarakat menurut pandangan Konfusianisme sangatlah diperhatikan, menurut pandangan Buddhisme seseorang hendaknya rajin berusaha untuk membersihkan batin serta berusaha mencapai kesucian dg melepaskan diri dari keterikatan sosial.
b.Filsafat konfusianisme menekankan agar manusia bertingkah laku secara manusiawi, sehingga dapat mencintai perdamaian keadilan, kebahagiaan dan kesenangan, tetapi manusia juga dapat marah dan tidak suka terhadap kelaliman, kecurangan dan kekurang-ajaran. Buddhisme menekankan bahwa pengembangan cinta kasih dan welas asih yg tak terbatas terhadap semua makhluk.
c. Filsafat konfusianisme tidak menerangkan tentang dewa2 dan makhluk-makhluk lain yg terdapat dalam filsafat buddhis. Filsafat konfusianisme membahas manusia dan dunia ini saja.

30. Persamaan Konfusius dg Buddhisme :
a. Kedua aliran filsafat tersebut mempunyai banyak persamaan dlm pandangan etika, moral, tata susila dan filsafat hidup.
b.Keduanya sama-sama digolongkan pada pemikiran theistik yg impersonal, ttg pandangan ketuhanan yg bersifat tidak pribadi. Dalam konfusius dijadikan sebagai pengertian yg absolut (Tien/Tian) dan dalam Buddhis sbg Sunyata atau Adi Buddha, Dharmakaya, Bhutakoti, Dharmadhatu dan Tathata.
c. Kedua aliran sama-sama menekankan bahwa setiap manusia harus mengolah dirinya sendiri, harus melatih batinnya sendiri dan harus memulai dari dirinya dan berusaha untuk mencapai kesempurnaan.
d.            Kedua aliran filsafat tersebut sama-sama menentang kekerasan, dalam konfusius setiap menusia harus menekankan sifat yang manusiawi, dlm Buddhis setiap makhluk harus mengembangkan maitri karuna untuk dapat menjadi Buddha.
e. Kedua aliran ini sama-sama menekankan bahwa setiap manusia dapat mencapai kesempurnaan berkat usaha yg tekun dan waktu yg lama. Konfusius mengatakan bahwa manusia bisa menjadi suci dan sempurna seperti para bijaksana jaman dahulu, Buddhis mengatakan bahwa setiap manusia dapat menjadi Buddha, karena pada diri manusia terdapat benih ke-buddhaan.

Persamaan Taoisme dg Buddhisme
a.    Sama-sama memandang dan menghargai ttg etika moral tata susila dan filsafat hidup.
b.    Keduanya sama-sama digolongkan pada pemikiran theistik yg impersonal, ttg pandangan ketuhanan yg bersifat tidak pribadi. Dalam konfusius dijadikan sebagai Tao dan dalam Buddhis sbg Sunyata atau Adi Buddha, Dharmakaya, Bhutakoti, Dharmadhatu dan Tathata.
c.    Tao mengajarkan untuk bertindak secara wu wai terhadap masalah sosial dan keruwetan, sedangkan dlm Buddhis dianjurkan untuk meninggalkan kehidupan duniawi dan menjadi pertapa, samana atau Bhikkhu, agar jangan terlibat permasalahan sosial yg membingungkan dan tidak membawa pada kebahagiaan dan pencerahan.
d.   Keduanya sama-sama menentang kekerasan, serta menekankan bahwa kebencian sebaiknya dibalas dg kasih sayang dan kelembutan.
e.    Kedua aliran ini sama-sama menekankan bahwa setiap manusia dapat mencapai kesempurnaan berkat usaha yg tekun dan waktu yg lama. Taoisme berpendapat bahwa manusia dapat menjadi suci bila bergabung dg alam semesta berdasarkan latihan yg tekun, buddhis mengatakan bahwa setiap manusia dapat menjadi Buddha, karena pada diri manusia terdapat benih kebudhaan.

36.    Perbedaan Taoisme dg Buddhisme
1.Kendati dalam filsafat Taoisme terdapat pemikiran filsafat yg tebal secara metafisik dan mistik, tidak terdapat penjabaran tentang alam-alam kehidupan sebagaimana yg dijabarkan dlm filsafat Buddha.
2.Hasil pencapaian kesempurnaan seseorang dalam filsafat Taoisme berkat latihan dan pengolahan batin yang hanya dikaitkan dengan pelupaan diri serta penggabungan di alam semesta. Pencapaian pengolahan batin dlm Buddhis dijabarkan dlm tingkatan Jhana atau Dhyana Marga serta Phala.

37.    Perbedaan Buddhisme di Cina dan Buddhisme Cina
1.Buddhisme di Cina adalah bentuk Buddhisme yg terkait pada tradisi India dan tidak begitu berperan dalam perkembangan filsafat Cina, oleh aliran Vijnanavada.
2.Buddhisme Cina adalah bentuk Buddhisme yg dekat dg pemikiran Cina, oleh aliran Madhyamika (Jalan Tengah)

38.    Aliran-Aliran dalam Mahayana:
1.Kelompok Hinayana
a.     Abhidharma Kosa
b.    Satyasiddhi
2.Kelompok Mahayana
a. Yogacara (Vijnanavada)
b.Tri-Sastra (Madhyamika)
c. Avatamsaka
d.      Thien Tai
e. Tantra
f. Chan (Zen-Dhyana)
g.Sukhavati
h.Nichiren
i.  Vinaya

39.    Aliran Abhidharma-Kosa
-       Pelopor: Vasubandhu
-       Inti ajaran: Penyelidikan Abhidharma, Menekankan bahwa segala macam sankhara dan alam fenomena berada atau bereksistensi, bukan hanya sekedar nama, walaupun semua itu dicengkeram oleh Anitya, Dukkha dan Anatman.
-       Tinjauan filosofis: Sankhara dan alam fenomena berada atau bereksistensi bukan sekedar nama, walaupun sankhara dicengkeram oleh tilakkhana.
-       Berkembang di Tiongkok dan Jepang

40.    Aliran Satyasiddhi (Aliran Nihilistik)
-       Berdasarkan karya Harivarman: Sastrasiddhi Sastra
-       Inti ajaran: Menyangkal adanya eksistensi sankhara dan alam fenomena.
-       Tinjauan filosofis: kekosongan dari setiap eksitensi dan alam fenomena, aku dan dhamma adalah kosong, tanpa inti yg kekal.
-       Berkembang di India dan Jepang

41.    Aliran Yogacara (Vijnanavada)
-   Pelopor: Asanga, Vasubandhu dan siswa Maitreyanatha
-   Inti ajaran:
1.    Membabarkan ajaran idealisme semata (Vijnana-matra) yaitu segalanya adalah konstruksi mental atau kesadaran belaka.
2.    Menguraikan 10 corak khusus mahayana (Kitab Mahayana-samparigraha) ;
a. Gudang kesadaran (Alaya Vijnana)
b. Moralitas         
c. Ideasi-semata (Vijnana-matra)
d.                                                    Meditasi
e. Pencapaian wawasan ttg ideasi semata
f. kebijaksanaan
g.6 paramita
h.Avikalpajnana
i.  10 dasabumi
j.  Trikaya
3.    Menganalisa obyek-obyek mental dan fenomena

Lima kelompok Vijnanavada :
1.8 Citta Dhamma
2.51 cetasika Dhamma
3.11 rupa dhamma
4.24 citta viprayukta sankhara
5.6 asankhata dhamma
Berkembang di Jepang oleh Dosho (628-700)

42.              Aliran Madyamika (Tri-Sastra/Sunyavada)
-  Pelopor : Nagarjuna dan Arya Dewa (Abad I-II), Buddhapalita-Bhavaviveka, Candrakirti-Santidewa.
-  di Tiongkok dipelopori : Kumarajiva (Abad V)
-  Inti ajaran :
1.Menyangkal yg keliru dan menegakan yg benar.
2.Penekanan pada arti penting terhadap smavrtisatya dan paramartha-satya (Semua kebenaran umum bila dilihat secara umum adalah benar, tapi dilihat secara kebenaran akhir adalah tidak benar).
3.8 metode untuk menyangkal secara dialetika, yaitu: Tidak dilahirkan, tidak lenyap, tidak langgeng, tidak putus, tidak sama, tidak berbeda, tidak datang dan tidak pergi.

Tri-Sastra (3 buah sastra) dalam aliran ini adalah:
1.Madhyamika Karika karya Nagarjuna
2.Dvadasa-dvara karya Nagarjuna
3.Sastra-Sastra karya Arya Deva.

Metode dialetika Nagarjuna (Prasangavakya) yaitu: Suatu argumen penyusutan sampai kemustahilan, untuk mencapai pada suatu posisi madya yg bebas dari semua nama dan ciri diluar semua pikiran dan ucapan.
Berkembang di Tiongkok, Cina, Tibet, Korea dan Jepang

43.              Aliran Avatamsaka (Lingkaran Bunga)
-  Pelopor: B. Sien Sou (577-640 Masehi) di Tiongkok
-  Inti ajaran:
1.Penekanan pada pengertian Dharmadhatu sbg kebenaran akhir atau mutlak searti dg Tathagatagarbha (Rahim-Tathagata) yakni apa yang membungkus atau menyembunyikan Buddha.
2.Pengertian terhadap dasabhumi
Ciri khas aliran ini: Adanya pembagian waktu dan kelompok serta penggolongan berbagai tingkat aspek ajaran Buddha Vairocana (Avatamsaka Sutra).
Lima penggolongan ajaran dlm Avatamsaka.
1.Aliran Hinayana
2.Aliran Mahayana Permulaan
3.Aliran akhir Mahayana
4.Aliran Mahayana diterangkan scara serentak (tanpa kata-kata)
5. Aliran Mahayana yg diterangkan secara sempurna.
Lima pembagian waktu dan penggolongan aspek ajaran Buddha menurut ajaran  Avatamsaka:
1.  Aliran Hinayana: mengenai Catur agamas  Sutra serta Abhidhammakosa
2.  Ajaran Mahayana permulaan yg terbagi dua bagian:
1.Yogacara/vijnanavada; adanya golongan ichantika yg tidak memliki Buddha Svabava (benih kebudhaan) sehingga tidak dapat menjadi Buddha.
2.Aliran trisastra, yg menekankan pada penyangkalan pada semua elemen Dharma (dharma sunyata) dan menandaskan bahwa semua makhluk mempunyai benih kebuddhaan.
3.ajaran akhir mahayana dg menekankan pada dharma tathata dan menegaskan bahwa semua insan dapat mencapai samyaksambuddha dan menjadi Buddha.
4.ajaran mahayana yg diterangkan tanpa kata-kata,  dg latihan yg tekun tanpa banyak kata-kata serta menembus sila, samadhi dan akhirnya mencapai prajna (termasuk aliran zen).
5.aliran mahayana yg diterangkan dg sempurna  dan harmonis, ada dua golongan;
1.Ekayana dari Avatamsaka, diajarkan dg metode yang sama serta sejajar dg triyana yaitu: Hinayana, mahayana yg bertahap, dan mahayana/ ajaran pelaksanaan segera mahayana.
2.Ekayana dari Avatamsaka yg berdiri sendiri, disini ajarannya lebih tinggi daripada yg lain serta adanya keharmonisan yg total dari ekayana.

44.              Aliran Thien Tai (Nama Gunung  Thien Tai di Tiongkok)
-       Pelopor: B. Ce Khai (531-597), Hui Wen dan Hui She
-       Berpedoman: Saddharma Pundarika Sutra, Amitartha Sutra, Nirvana, Maha Parjnaparamita Sutra, Mahayana Sradhotpada Sastra.
-       Inti ajaran :
1.Setiap insan dapat mencapai kebuddhaan.
2.Segala sesuatu yg bersyarat tidak kekal (Anitya)
3.Segala sesuatu yg bersyarat adalah penderitaan (Dukkha).
4.Segala Dharma/semua unsur  tanpa aku (Anatman)
5.Nirvana adalah ketenangan abadi atau keadaan sejati
6.Semua unsur ditandai dg 10 corak kedemikian (Tathata); Bentuk demikian, sifat, wujud, kekuatan, perilaku, sebab, syarat, hasil, pahala dan awal-akhir.
7.Tiga kebenaran; Kebenaran kosong, kesementaraan dan kebenaran tengah.
8.Mengemukakan 10 tingkatan alam; Buddha, Bodhisatva, Pratyeka Buddha, Sravaka, Devata, Manusia, Asura, Preta, Alam Binatang dan Penghuni Neraka)

8 Metode pengajaran sebelum dan sesudah masa Saddharmapundarikka  dlm Tien tai :
- sebelum:
1.Metode menerangkan secara seketika
2.Metode menerangkan secara perlahan-lahan
3.Metode yg sifatnya tersembunyi
4.Metode pengajaran secara mistik

- Sesudah

5.Pelajaran Tripitaka
6.Pelajaran Persatuan
7.Pelajaran Yg Dirincikan
8.Pelajaran Keharmonisan Agung

Lima pembagian waktu menurut Tien Tai :
1.Periode Avatamsaka: 3-7 hari SB menerangkan dharma yg amat sulit dipahami oleh umat awam.
2.Periode agama sutra: selama 12 tahun SB menerangkan dharma yg mudah ddipahami oleh umat awam
3.periode Vaipulya sutra: selama delapan tahun SB menerangkan ajaran yg tercaantum dlm Lankavatara sutra, vimala kirti, nirdesa sutra, svarnaprabhasa sutra.
4.periode prajna paramitha sutra: selama 22 tahun SB menerangkan Mahaprajnaparamitha.
5.Periode Sadharmapundarika sutra: selama 8 tahun SB menerangkan Sadharma Pundarika sutra, tetapi sebelum Parinibbana menerangkan Mahaparinirvana sutra.
Berkembang di Asia Timur, Tiongkok, Korea, Jepang dan Vietnam.

45.              Aliran Tantra
-  Pelopor: Subhakarasinha, Vajarabodhi dan Amoghavajra
-  Inti ajaran :
1.Menekankan praktek mistik dalam usahanya mencapai persatuan dg kosmos dan melalui sarana-sarana seperti sikap tubuh, konsentrasi pada ucapan dan pikiran yg dibantu dg symbol religius lainnya.
2.Menekankan pada pengalaman pencerahan dg symbol 3 tubuh serta pentingnya kesadaran.
3.Menekankan praktik mistik dg 3 aspek; Mudra (Sikap tubuh dg jari-berjalin), Dharani (syair-mistik)-Mantra (Sabda-mistik) dan Konsentrasi (Yoga).

Empat mandala dlm tantra

1. Maha Mandala, gambar tempat kediaman para buddha dan makluk lainnya
2. Samaya Mandala: juga tempat kediaman para Buddha dan makluk lainnyaa ditambah dengan benda-benda duniawi
3. Dharma Mandala: berbentuk bija aksara melambangkan para dewa dan ariya lainnya
4. Karma Mandala: Gambar dari figur-figur buatan misalnya arca.

Empat macam aliran tantra

1.  Kriya Tantra, bersifat keupacaraan dan bakti, keyakinan (saddha) lebih menonjol dibandingkan prajna
2.  ­Carya Tantra, keyakinan dan prajna seimbang
3.  Yogatantra, dlm tingkat ini, proses kontemplatif dan analitik lebih berkembang, serta tumbuhnya perasaan kesamaan.
4.  Anuttarayogatantra, penyadaran mistik akan kenyataan bahwa nirwana dan samsara itu identik, yg memuncak dlm rasa kesamaan mutlak.

Tiga periode perkembangan  Tantra Tibet :
1.Masa poermulaan
2.Masa pertengahan
3.masa permulaan gelar Dalai Lama di abad XVII hingga sekarang.
Berkembang di Tiongkok, Jepang, Tibet.

46.    Aliran Chan (Zen)
Pelopor : Bodhi-dharma di Tiongkok
Inti filsafat atau ajaran :
1.Dia yg melihat Dhamma, melihat Buddha
2.Terangi hati dan lihatlah karakter diri sendiri
3.Pengertian ttg sunyata
4.Sesuatu yg diajarkan dilaur kata-kata dan disampaikan dari hati ke hati.
Sumber literature Zen antara lain :
1.Sutra Altar : ttg catatan dialog Zen dg Master Hui Neng
2.Sutra Intan : Pikiran jangan melekat pada apapun.
3.Lankavatara Sutra :  pikiran, kebuddhaan, kekosongan

Arti kata ZEN : Bunyi bhs Jepang untuk mengucapkan huruf Ch’an dari bhs Tiongkok (Kanji), sedangkan Ch’an adalah perubahan bunyi dari Ch’an-An yg berasal dari kata Sansekerta yg berarti Dhyana.
Dhyana atau Zen scr harafiah berarti dudk bersila dg badan tegak lurus seraya memusatkan pikiran (bermeditasi).
SATORI : Terbebasnya pikiran dari pandangan dualisme yg begitu terbiasa dan melekat pada pikiran.
KOAN : Ekspresi yg dipakai oleh kaum Zen, baik bhikhsu maupun upasaka untuk menerangkan sesuatu yg harus dihayati berdasarkan pengalaman hidupnya.
Enam Patriach dlm zen :
1.Patriach I : Bodhidharma (wft 532)
2.Patriach II : Hui Khe (487 – 593)
3.Patriach III : Sheng Chan (wft 606)
4.Patriach IV : Tao Sin (580-651)
5.Patriach V : Hung Jen (601-674)
6.Patriach VI : Hui Neng (638- 713)

47.    Aliran Sukhavati
Pelopor : Bodhiruci (503-535)
Berpedoman : Amitabha Sutra, maha Sukhavati Vyuha dan Amitayus Dhyana Sutra.
Inti ajaran :  Menitikberatkan bhakti terhadap Amithaba Buddha yg berdiam di Sukhavati.
Dikatakan : ”Dia yg menyebut Namo amitabha Buddha dg kasih saying dan welas asih kpd semua makhluk, semasa hidupnya tekun menyebut Namo Amitabha Buddha dan menerapkan Pancasila Buddhis serta melaksanakan maitri Karuna, maka ia akan terlahir di alam Sukhavati pada kehidupan sekarang maupun mendatang.
Berkembang di Tiongkok, Jepang.

48.    Aliran Nichiren
Pelopor : B. Nichiren Daishonin (1222-1282)
Berpedoman :
1.Muryogikyo (Amirtartha S) ; Dharmagathayasa.
2.Hokkekyo (Sadharmapundarika S) ; Kumarajiva
3.Nehankyo (Nirvana S) ; Than Wu Chien
4.Wimukyo (Vimalakirti Nirdesa Sura)
Inti ajaran :
1.Memandang dunia yg penuh penderitaan dg tidak bersikap pesimis-negatif melainkan dinamis- positif.
2.Mengajarkan 3 Hukum rahasia/gaib yaitu :
a. Gohonzo (Obyek sacral untuk pemujaan symbol)
b.Daimoko (Pembacaan mantra agung)
c. Kaidan (Penyembahan/pentahbisan)

49.    Aliran Vinaya
Pelopor : B. Tao Hsu An (Abad VI M) pd Dinasti Tang
Inti ajaran : Menguraikan peraturan, terdiri dari 4 sumber Vinaya (Catuh-Vinaya) :
1.Sarvastivada vinaya yg diterjemahkan kedlm bahasa Thionnghoa antara tahun 404-406 M, oleh Punyatara dan terdiri atas 61 ciian.
2.Dharmagupta vinaya yg diterjemahkan kedlm bahasa Thionghoa antaraa tahun 405 M, oleh Buddhayasa dan terdiri atas 60 Ciian
3.Mahasanghika vinaya yg diterjemahkan kedlm bahasa thionghoa antara tahun 405 M, oleh Buddhabhadra dan terdiri atas 40 ciian
4.Mahisasaaka vinaya yg diterjemahkan kedlm bahasa Thionghoa antara tahun 423 M, oleh Buddhajiwa dan terdiri atas 30 ciian..

50.    Pokok-pokok ajaran Mahayana ;
1.                      Ttg yg absolut dan Trikaya
2.                      Sunya-sunyata
3.                      Samvrti satya dan paramartha satya
4.                      Pudgala nairatmya dan Dharma nairatmya
5.                      Nirvana dan samsara
6.                      Bodhiosatva dan sad paramita
7.                      Dasa bhumi dan upaya kausalya
8.                      Dharmadhatu, Bhutakoti dan Tathata
9.                      Alam kehidupan dan jalan keselamatan
10.                  Fenomena manusia dan alaya vijnana

51.    Persamaan dan Perbedaan Mahayana Dengan Hinayana
Persamaan :
1.untuk melepaskan diri dan mengikis dari lobha, dosa dan moha.
2.4 kebenaran mulia dan 8 jalan utama
3.segala sesuatu yg bersifat fenomena adalah tidak kekal dan tanpa inti yg kekal.
4.hukum sebab akibat yg saling bergantungan, hukum karma dan kelahiran kembali.
Perbedaan :
1.Hinayana menggunakan bahasa Pali dan Sansekerta campuran sedangkan Mahayana menggunakan bahasa sansekerta murni.
2.Hinayana adalah sesuatu yg bersifat etika, moralitas dan sejarah, sedangkan  di dlm Mahayana bersifat religi dan metafisis, filsafat mahayana terbentuk setelah parinirvana SB
3.menurut pandangan Hinayana, Nibbana bersifat individualistik, tetapi bukan suatu penyangkalan melainkan suatu keadaan yg kekal damai, bahagia, kesucian, menurut Mahayana nibbana adalah  sesuatu pencapaian pengetahuan sempurna, yaitu Prajna paramita atau kebuddhaan.
4.Hinayana tidak menganut konsep Sunyata dan alaya vijnana citta yg terdapat dlm aliran Madhyamika dan Vijnnanavada dari Mahayana.
5.dlm Hinayana pengikutnya disebut Sravaka yg berusddaha menjadi arahat yg akhirnya mencapai nibbana. Sedangkan dlm Mahayana pengikutnya disebut Bodhisatva yg berusaha untuk mencapai Bodhi Pranidhi Citta dan Bodhi Prastana Citta  untuk mereka harus berjanji untuk mencapai Bodhi dan akhirnya menjadi Buddha serta berusaha untuk kesempurnaan di dlm  enam paramita dan dasa bhumi tujuan terakhir mereka adalah menghayati paramatha satya.
6.menurut Hinayana buddha muncul sekali dlm satu kalpa sedangkan menurut Mahayana setiap makhluk mempunyai sifat kebudhaan yang berasal dari Tathagatagarbha, yaitu suatu perpaduan antara sifat buruk dan baik dan bila sifat buruk telah dinetralisasi maka dia akan menajdi Tathagata.
7.dlm Hinayana hubungan antara awam dan sangha sangat erat dan saling mengisi, sedangkan dlm Mahayana hubungan awam dg sangha tetap ada namun ditekankan juga bahwa setiap umat awam juga seorang bodhisatwa.

52.    Perbedaan Budhisme dasar (The Primitiv Buddhism) dg The shcool of Buddhism :
The Primitive Buddhism yaitu semasa hidupnya SB, The school of Buddhism yaitu masa munculnya aliran-alirana pemikiran dlm agama Buddha hal ini terjadi pada konsili ke dua/Sangha Samaya II

53.    Tokoh-tokoh Mahayana dan karyanya :
1.Asvagosa  (Pembabar Mahayana I/penyair) :
a. Mahayana sraddhotpada sastra: Berisi ttg kebangkitan keyakinan Mahayana terhadap bhuta-tathata dan dharma-kaya, yakni prinsip tertinggi yg mrp wahana yg akan membawa keselamatan bagi yg meyakininya untuk menyeberangi kelahiran dan kematian menuju nirvana.
b.Buddha-carita kavya: Berisi kisah riwayat SB serta pujian-pujian terhadap SB.
2.Nagarjuna (Pemikir Buddhis I secara filosofis)
a. Mahapradnaparamita Sutra: Berisi sunyata, praktek Bodhisattva.
b.Ajaran kekosongan (Sunyata)
c. Pratitya-samutpada (perasaan saling bergantungan).
3.Arya Sanga/Asanga  (Pelopor Vijnanavada):
a. Saptadasabhumi Yogacarabhumi, Alaya Vijana
b.Sutralankara, Madhantavibhaga Sutra
c. Vajrachedikhasutra, Yogavibhaga Sastra
d.      Mahayana Samparigraha Sastra
4.Vasubhandhu  (Saudara Asanga) :
a. Abhidharma Kosa, Dasabumika Sastra
b.Nirvana Sastra, Vidyamatrasidhi Sastra
c. Sadharmapundarika Sutra, Aparimitayus Sutra Sastra
d.      Vidyamatrasidhi, karmasidhiprakarana

54.    Pokok-pokok Dasar Ajaran Mahayana ada 5 yaitu :
1.Tri ratna (Buddha, Dhamma, Sangha)
2.4 Kesunyataan Mulia (Catvari Arya Satyani) dan 8 jalam utama (Hasta Arya Marga)
3.Tiga corak utama (Anitya, Dukkha, Anatma)
4.Hukum Pratyasamudpada
5.Hukum Karma dan Kelahiran kembali


Tidak ada komentar:

Posting Komentar