Aliran Theravada adalah aliran yang memiliki sekolah Buddha tertua yang tinggal sampai saat ini, dan untuk berapa abad mendominasi Sri Langka dan wilayah Asia Tenggara (sebagian dari Tiongkok bagian barat daya, Kamboja, Laos, Myanmar, Malaysia, Indonesia dan Thailand) dan juga sebagian Vietnam. Selain itu populer pula di Singapura dan Australia.
Gramatika
Theravada berasal dari bahasa Pali yang terdiri dari dua kata yaitu thera dan vada. Thera berarti sesepuh khususnya sesepuh terdahulu , dan vada berarti perkataan atau ajaran. Jadi Theravada berarti Ajaran Para Sesepuh. Istilah Theravada muncul sebagai salah satu aliran agama Buddha dalam Dipavamsa, catatan awal sejarah Sri Lanka pada abad ke-4 Masehi. Istilah ini juga tercatat dalam Mahavamsa, sebuah catatan sejarah penting yang berasal dari abad ke-5 Di yakini Theravada merupakan wujud lain dari salah satu aliran agama Buddha terdahulu yaitu Sthaviravada (Bahasa Sanskerta: Ajaran Para Sesepuh) , sebuah aliran agama Buddha awal yang terbentuk pada Sidang Agung Sangha ke-2 (443 SM). Dan juga merupakan wujud dari aliran Vibhajjavada yang berarti Ajaran Analisis (Doctrine of Analysis) atau Agama Akal Budi (Religion of Reason).
Sejarah
Sejarah Theravada tidak lepas dari sejarah Buddha Gotama sebagai pendiri agama Buddha. Setelah Sang Buddha parinibbana (543 SM), tiga bulan kemudian diadakan Sidang Agung Sangha (Sangha Samaya). Diadakan pada tahun 543 SM (3 bulan setelah bulan Mei), berlangsung selama 2 bulan Dipimpin oleh Y.A. Maha Kassapa dan dihadiri oleh 500 orang Bhikkhu yang semuanya Arahat. Sidang diadakan di Goa Satapani di kota Rajagaha. Sponsor sidang agung ini adalah Raja Ajatasatu. Tujuan Sidang adalah menghimpun Ajaran Sang Buddha yang diajarkan kepada orang yang berlainan, di tempat yang berlainan dan dalam waktu yang berlainan. Mengulang Dhamma dan Vinaya agar Ajaran Sang Buddha tetap murni, kuat, melebihi ajaran-ajaran lainnya. Y.A. Upali mengulang Vinaya dan Y.A. Ananda mengulang Dhamma. Sidang Agung Sangha ke-2, pada tahun 443 SM , dimana awal Buddhisme mulai terbagi menjadi 2. Di satu sisi kelompok yang ingin perubahan beberapa peraturan minor dalam Vinaya, disisi lain kelompok yang mempertahankan Vinaya apa adanya. Kelompok yang ingin perubahan Vinaya memisahkan diri dan dikenal dengan Mahasanghika yang merupakan cikal bakal Mahayana. Sedangkan yang mempertahankan Vinaya disebut Sthaviravada. Sidang Agung Sangha ke-3 (313 SM), Sidang ini hanya diikuti oleh kelompok Sthaviravada. Sidang ini memutuskan untuk tidak merubah Vinaya, dan Moggaliputta Tissa sebagai pimpinan sidang menyelesaikan buku Kathavatthu yang berisi penyimpangan-penyimpangan dari aliran lain. Saat itu pula Abhidhamma dimasukkan. Setelah itu ajaran-ajaran ini di tulis dan disahkan oleh sidang. Kemudian Y.M. Mahinda (putra Raja Asoka) membawa Tipitaka ini ke Sri Lanka tanpa ada yang hilang sampai sekarang dan menyebarkan Buddha Dhamma di sana. Di sana ajaran ini dikenal sebagai Theravada.
Kitab Suci
Kitab Suci yang dipergunakan dalam agama Buddha Theravada adalah Kitab Suci Tipitaka yang dikenal sebagai Kanon Pali (Pali Canon). Kitab suci Agama Buddha yang paling tua, yang diketahui hingga sekarang, tertulis dalam Bahasa Pali, yang terbagi dalam tiga kelompok besar (yang disebut sebagai “pitaka” atau “keranjang”) yaitu: Vinaya Pitaka, Sutta Pitaka, dan Abhidhamma Pitaka. Karena terdiri dari tiga kelompok tersebut, maka Kitab Suci Agama Buddha dinamakan Tipitaka (Pali).
Ajaran
Ajaran dasar dikenal sebagai Empat Kebenaran Arya, meliputi:
Dukkha Ariya Sacca (Kebenaran Arya tentang Dukkha),
Dukkha Samudaya Ariya Sacca (Kebenaran Ariya tentang Asal Mula Dukkha),
Dukkha Nirodha Ariya Sacca (Kebenaran Ariya tentang Terhentinya Dukkha),
Dukkha Nirodha Ariya Sacca (Kebenaran Ariya tentang Jalan yang Menuju Terhentinya Dukkha).
Secara umum sama dengan aliran agama Buddha lainnya, Theravada mengajarkan mengenai pembebasan akan dukkha (penderitaan) yang ditempuh dengan menjalankan sila (kemoralan), samadhi (konsentrasi) dan panna (kebijaksanaan). Agama Buddha Theravada hanya mengakui Buddha Gotama sebagai Buddha sejarah yang hidup pada masa sekarang. Meskipun demikian Theravada mengakui pernah ada dan akan muncul Buddha-Buddha lainnya. Dalam Theravada terdapat 2 jalan yang dapat ditempuh untuk mencapai Pencerahan Sempurna yaitu Jalan Arahat (Arahatship) dan Jalan Kebuddhaan (Buddhahood).
Dukkha Samudaya Ariya Sacca (Kebenaran Ariya tentang Asal Mula Dukkha),
Dukkha Nirodha Ariya Sacca (Kebenaran Ariya tentang Terhentinya Dukkha),
Dukkha Nirodha Ariya Sacca (Kebenaran Ariya tentang Jalan yang Menuju Terhentinya Dukkha).
Secara umum sama dengan aliran agama Buddha lainnya, Theravada mengajarkan mengenai pembebasan akan dukkha (penderitaan) yang ditempuh dengan menjalankan sila (kemoralan), samadhi (konsentrasi) dan panna (kebijaksanaan). Agama Buddha Theravada hanya mengakui Buddha Gotama sebagai Buddha sejarah yang hidup pada masa sekarang. Meskipun demikian Theravada mengakui pernah ada dan akan muncul Buddha-Buddha lainnya. Dalam Theravada terdapat 2 jalan yang dapat ditempuh untuk mencapai Pencerahan Sempurna yaitu Jalan Arahat (Arahatship) dan Jalan Kebuddhaan (Buddhahood).
Waisak
Penganut Buddha merayakan Hari Waisak yang merupakan peringatan 3 peristiwa. Yaitu, hari kelahiran Pangeran Siddharta (nama sebelum menjadi Buddha), hari pencapaian Pencerahan Sempurna Pertapa Gautama, dan hari Sang Buddha mangkat mencapai Nibbana/Nirwana. Tempat ibadah agama Buddha disebut vihara Penganut Buddha merayakan Hari Waisak yang merupakan peringatan 3 peristiwa. Yaitu, hari kelahiran Pangeran Siddharta (nama sebelum menjadi Buddha), hari pencapaian Pencerahan Sempurna Pertapa Gautama, dan hari Sang Buddha mangkat mencapai Nibbana/Nirwana. Tempat ibadah agama Buddha disebut vihara Aliran Theravada adalah aliran yang memiliki sekolah Buddha tertua yang tinggal sampai saat ini, dan untuk berapa abad mendominasi Sri Langka dan wilayah Asia Tenggara (sebagian dari Tiongkok bagian barat daya, Kamboja, Laos, Myanmar, Malaysia, Indonesia dan Thailand) dan juga sebagian Vietnam. Selain itu populer pula di Singapura dan Australia.
Gramatika
Theravada berasal dari bahasa Pali yang terdiri dari dua kata yaitu thera dan vada. Thera berarti sesepuh khususnya sesepuh terdahulu , dan vada berarti perkataan atau ajaran. Jadi Theravada berarti Ajaran Para Sesepuh. Istilah Theravada muncul sebagai salah satu aliran agama Buddha dalam Dipavamsa, catatan awal sejarah Sri Lanka pada abad ke-4 Masehi. Istilah ini juga tercatat dalam Mahavamsa, sebuah catatan sejarah penting yang berasal dari abad ke-5 Di yakini Theravada merupakan wujud lain dari salah satu aliran agama Buddha terdahulu yaitu Sthaviravada (Bahasa Sanskerta: Ajaran Para Sesepuh) , sebuah aliran agama Buddha awal yang terbentuk pada Sidang Agung Sangha ke-2 (443 SM). Dan juga merupakan wujud dari aliran Vibhajjavada yang berarti Ajaran Analisis (Doctrine of Analysis) atau Agama Akal Budi (Religion of Reason).
Sejarah
Sejarah Theravada tidak lepas dari sejarah Buddha Gotama sebagai pendiri agama Buddha. Setelah Sang Buddha parinibbana (543 SM), tiga bulan kemudian diadakan Sidang Agung Sangha (Sangha Samaya). Diadakan pada tahun 543 SM (3 bulan setelah bulan Mei), berlangsung selama 2 bulan Dipimpin oleh Y.A. Maha Kassapa dan dihadiri oleh 500 orang Bhikkhu yang semuanya Arahat. Sidang diadakan di Goa Satapani di kota Rajagaha. Sponsor sidang agung ini adalah Raja Ajatasatu. Tujuan Sidang adalah menghimpun Ajaran Sang Buddha yang diajarkan kepada orang yang berlainan, di tempat yang berlainan dan dalam waktu yang berlainan. Mengulang Dhamma dan Vinaya agar Ajaran Sang Buddha tetap murni, kuat, melebihi ajaran-ajaran lainnya. Y.A. Upali mengulang Vinaya dan Y.A. Ananda mengulang Dhamma. Sidang Agung Sangha ke-2, pada tahun 443 SM , dimana awal Buddhisme mulai terbagi menjadi 2. Di satu sisi kelompok yang ingin perubahan beberapa peraturan minor dalam Vinaya, disisi lain kelompok yang mempertahankan Vinaya apa adanya. Kelompok yang ingin perubahan Vinaya memisahkan diri dan dikenal dengan Mahasanghika yang merupakan cikal bakal Mahayana. Sedangkan yang mempertahankan Vinaya disebut Sthaviravada. Sidang Agung Sangha ke-3 (313 SM), Sidang ini hanya diikuti oleh kelompok Sthaviravada. Sidang ini memutuskan untuk tidak merubah Vinaya, dan Moggaliputta Tissa sebagai pimpinan sidang menyelesaikan buku Kathavatthu yang berisi penyimpangan-penyimpangan dari aliran lain. Saat itu pula Abhidhamma dimasukkan. Setelah itu ajaran-ajaran ini di tulis dan disahkan oleh sidang. Kemudian Y.M. Mahinda (putra Raja Asoka) membawa Tipitaka ini ke Sri Lanka tanpa ada yang hilang sampai sekarang dan menyebarkan Buddha Dhamma di sana. Di sana ajaran ini dikenal sebagai Theravada.
Kitab Suci
Kitab Suci yang dipergunakan dalam agama Buddha Theravada adalah Kitab Suci Tipitaka yang dikenal sebagai Kanon Pali (Pali Canon). Kitab suci Agama Buddha yang paling tua, yang diketahui hingga sekarang, tertulis dalam Bahasa Pali, yang terbagi dalam tiga kelompok besar (yang disebut sebagai “pitaka” atau “keranjang”) yaitu: Vinaya Pitaka, Sutta Pitaka, dan Abhidhamma Pitaka. Karena terdiri dari tiga kelompok tersebut, maka Kitab Suci Agama Buddha dinamakan Tipitaka (Pali).
Ajaran
Ajaran dasar dikenal sebagai Empat Kebenaran Arya, meliputi:
Dukkha Ariya Sacca (Kebenaran Arya tentang Dukkha),
Dukkha Samudaya Ariya Sacca (Kebenaran Ariya tentang Asal Mula Dukkha),
Dukkha Nirodha Ariya Sacca (Kebenaran Ariya tentang Terhentinya Dukkha),
Dukkha Nirodha Ariya Sacca (Kebenaran Ariya tentang Jalan yang Menuju Terhentinya Dukkha).
Secara umum sama dengan aliran agama Buddha lainnya, Theravada mengajarkan mengenai pembebasan akan dukkha (penderitaan) yang ditempuh dengan menjalankan sila (kemoralan), samadhi (konsentrasi) dan panna (kebijaksanaan).Agama Buddha Theravada hanya mengakui Buddha Gotama sebagai Buddha sejarah yang hidup pada masa sekarang. Meskipun demikian Theravada mengakui pernah ada dan akan muncul Buddha-Buddha lainnya.Dalam Theravada terdapat 2 jalan yang dapat ditempuh untuk mencapai Pencerahan Sempurna yaitu Jalan Arahat (Arahatship) dan Jalan Kebuddhaan (Buddhahood).
Dukkha Samudaya Ariya Sacca (Kebenaran Ariya tentang Asal Mula Dukkha),
Dukkha Nirodha Ariya Sacca (Kebenaran Ariya tentang Terhentinya Dukkha),
Dukkha Nirodha Ariya Sacca (Kebenaran Ariya tentang Jalan yang Menuju Terhentinya Dukkha).
Secara umum sama dengan aliran agama Buddha lainnya, Theravada mengajarkan mengenai pembebasan akan dukkha (penderitaan) yang ditempuh dengan menjalankan sila (kemoralan), samadhi (konsentrasi) dan panna (kebijaksanaan).Agama Buddha Theravada hanya mengakui Buddha Gotama sebagai Buddha sejarah yang hidup pada masa sekarang. Meskipun demikian Theravada mengakui pernah ada dan akan muncul Buddha-Buddha lainnya.Dalam Theravada terdapat 2 jalan yang dapat ditempuh untuk mencapai Pencerahan Sempurna yaitu Jalan Arahat (Arahatship) dan Jalan Kebuddhaan (Buddhahood).
Waisak
Penganut Buddha merayakan Hari Waisak yang merupakan peringatan 3 peristiwa. Yaitu, hari kelahiran Pangeran Siddharta (nama sebelum menjadi Buddha), hari pencapaian Pencerahan Sempurna Pertapa Gautama, dan hari Sang Buddha mangkat mencapai Nibbana/Nirwana. Tempat ibadah agama Buddha disebut vihara Penganut Buddha merayakan Hari Waisak yang merupakan peringatan 3 peristiwa. Yaitu, hari kelahiran Pangeran Siddharta (nama sebelum menjadi Buddha), hari pencapaian Pencerahan Sempurna Pertapa Gautama, dan hari Sang Buddha mangkat mencapai Nibbana/Nirwana. Tempat ibadah agama Buddha disebut vihara
Tanggal sesungguhnya dari kelahiran Sang Buddha tidak diketahui dengan pasti. Menurut tradisi Buddhist, Sang Buddha lahir pada tahun 624 BCE ( Before Common Era), dan juga terdapat beberapa perkiraan lainnya terhadap tahun kelahiran Sang Buddha. Tahun 560 BCE adalah tahun yang diterima secara umum sebagai tahun kelahiran Sang Buddha. Kejadian pada garis waktu sebelum tahun 250 sebelum masehi ditunjukkan dengan dua tahun masehi yang berbeda. Pertama adalah tahun kelahiran Sang Buddha yang ditulis berdasarkan pada sumber "tradisi" yaitu 624 BCE, kemudian diikuti dengan tahun kelahiran Sang Buddha yang berdasarkan pada tahun "sejarah" 560 sebelum masehi. Setelah tahun 250 sebelum masehi, tahun "sejarah" dapat dihilangkan karena waktu dari peristiwa berikutnya diketahui dengan lebih tepat. Cara perhitungan tahun masehi yang berhubungan dengan kejadian dari penanggalan Buddhis tradisional dilakukan dengan melakukan pengurangan dari tahun Buddhis (BE - Buddhist Era) sebanyak 544 tahun
BE__ |
BE Tahun Masehi (CE - Common Era)
|
-80
|
-624/-560 Bodhisatta
atau calon Buddha, lahir di Lumbini (Nepal saat ini) sebagai Siddhata,
pangeran dari suku Sakya.
|
-51
|
-595/-531 Boddhisatta
meninggalkan kehidupan keduniawian
|
-45
|
-589/-525 Selama
meditasi di bawah pohon Boddhi di hutan Gaya (Sekarang Bodhgaya, India), saat
bulan purnama Siddhi di Bulan Mei, Sang Boddhisata mencapai Kebuddhaan.
Selama bulan purnama di bulan Juli, Sang Buddha membabarkan ajarannya yang
pertama di daerah dekat Varanasi, menunjukkan kepada dunia Empat Kasunyataan
Mulia dan memulai pembabaran Dhamma dan Vinaya selama 45 tahun.
|
1
|
-544/-480 Sang Buddha
Parinibbana di Kusinara (Sekarang Kusinagar, India) pada usia 80 tahun Selama
masa musim hujan, setelah Sang Buddha parinibbana, diadakan Persamuan Agung
pertama di Rajagaha, India yang dihadiri oleh 500 orang bikkhu yang telah
mencapai tingkat kesucian arahat, yang dipimpin oleh Ven Bikkhu Mahakassapa
Thera. Pada Persamuan Agung ini, diulang kembali peraturan Vinaya oleh Ven
Bikkhu Upali Thera yang kemudian diterima sebagai Vinaya Pitaka, dan
pengulangan Dhamma oleh Ven Bikkhu Ananda Thera yang kemudian menjadi Sutta
Pitaka. Pada Persamuan Agung ini, diulang kembali peraturan Vinaya oleh
Ven Bikkhu Upali Thera yang kemudian diterima sebagai Vinaya Pitaka, dan
pengulangan Dhamma oleh Ven Bikkhu Ananda Thera yang kemudian menjadi Sutta
Pitaka.
|
100
|
-444/-380 100 tahun setelah sang
Buddha parinibbana, diselenggarakan Persamuhan Agung kedua di Vesali. Pada
Persamuhan Agung ini dibahas mengenai perbedaan yang terjadi saat itu
mengenai aturan Vinaya. Keretakan sangha yang pertama timbul antara sekte
Mahasanghika dan Sthaviravadins yang tradisional. Permasalahannya adalah
Mahasanghika tidak mau menerima sutta dan vinaya sebagai sumber terakhir dari
ajaran sang Buddha. Mahasanghika kemudian berkembang menjadi Mahayana yang
mendominasi agama Buddha di utara Asia (Cina, Tibet, Jepang dan Korea).
|
294
|
-250 Persamuhan Agung ketiga yang
didukung oleh Raja Asoka di Pataliputra (India). Perselisihan perbedaan
doktrin yang kemudian menimbulkan keretakan, melahirkan sekte Sarvastivadin
dan Vibhajjavadin. Abhidhamma Pitaka diulang kembali pada persamuhan ini, dengan
tambahan Khuddaka Nikaya. Kitab suci Tipitaka Pali telah lengkap secara
keseluruhan.
|
297
|
-247 Raja Asoka mengirim putranya,
Ven Bikkhu Mahinda Thera ke Sri Lanka dengan misi menyebarkan agama Buddha di
Sri Lanka. Kemudian Raja Sri Lanka Devanampiya Tissa memeluk agama Buddha.
|
304
|
-240 Ven Bikkhu Mahinda Thera
mendirikan Mahavihara di Anuradhapura, Sri Lanka. Komunitas sekte
Vibhajjavadin yang berdiam di Sri Lanka kemudian berkembang menjadi
Theravadin . Kemudian Saudara perempuan Bikkhu Mahinda, Bikkhuni Sanghamitta,
tiba di Sri Lanka dengan membawa potongan pohon Boddhi dan mendirikan Sangha
Bikkhuni di Sri Lanka.
|
444
|
-100 Peristiwa kelaparan dan
perpecahan yang terjadi di Srilanka menyebabkan kitab suci Tipitaka ditulis
untuk menjaga kelangsungan agama Buddha. Raja Vattagamani mengadakan
Persamuhan Agung keempat dengan 500 bikkhu dan ahli tulis dari Mahavihara
untuk menulis Kitab Tipitaka Pali untuk pertama kalinya pada daun palem.
|
544
|
1 Dimulainya tahun Masehi (Common
Era). Tahun 1 AD atau tahun 1 masehi.
|
644
|
100 Agama Buddha Theravada muncul
pertama kalinya di Burma dan bagian tengah Thailand.
|
744
|
200 Universitas Buddhis Nalanda
berkembang di India , merupakan pusat pelajaran agama Buddha kurang lebih
selama 1000 tahun.
|
969
|
425 Ven Bikkhu Buddhaghosa Thera
(Sri Lanka) membuat komentar dari kitab Tipitaka Pali (Atthakatha).
|
1594
|
1050 Komunitas Bikkhu dan Bikkhuni
di Anuradhapura hancur karena invasi dari India bagian selatan.
|
1604
|
1060 Berkembangnya Theravada di
Pagan, Burma.
|
1614
|
1070 Bikkhu-bikkhu dari Pagan tiba
di Polonnaruwa, Sri Lanka untuk mengembalikan kembali garis pentahbisan
bikkhu Theravada di Sri lanka.
|
1744
|
1200 Polonnaruwa hancur oleh
invasi asing.
|
1780
|
1236 Bikkhu-bikkhu dari
Kancipuram, India tiba di Sri Lanka untuk membangkitkan kembali sekte
Theravada.
|
1831
|
1287 Pagan dihancurkan oleh invasi
Mongol. Jaman kemunduran dimulai.
|
1900
|
1300s Tradisi hutan dari Sri Lanka
berkembang di Burma dan Thailand. Theravada juga menyebar di Laos.
|
2000
|
1400s Tradisi hutan lainnya dari
Sri Lanka juga berkembang di Ayudhaya, ibu kota Thailand saat itu. Tradisi
yang baru ini juga berkembang di Burma.
|
2300
|
1700s Burma menyerang Ayudhaya.
Raja Thailand Rama I membantu pemulihan Theravada dengan membawa duplikat
kitab Tipitaka Pali dari Sri Lanka.
|
2400
|
1800s Keadaan Sangha Sri Lanka
memburuk dibawah tekanan pemerintahan tiga negara kolonial (Portugis, Belanda
dan Inggris). Raja Rama IV dan Rama V dari Thailand mengadakan perubahan pada
Sangha Thailand, pada kepemimpinan formasi sekte Dhammayut dan Mahanikaya.
|
2406
|
1862 Terjemahan pertama Dhammapada
ke dalam bahasa barat (Jerman).
|
2412
|
1868 Persamuhan Agung kelima
diselenggarakan di Burma. Kitab Tipitaka Pali ditulis pada 729 batu pualam.
|
2423
|
1879 Sir Edwin Arnold
mempublikasikan syair "Light of Asia", yang kemudian menjadi buku
yang paling laris terjual di Inggris dan Amerika, menyebabkan tertariknya
orang-orang barat akan agama Buddha.
|
2424
|
1880 Helena Blavatsky dan Henry
Steel Olcott, pendiri dari Theosophical Society, tiba di Sri Lanka dari USA,
kemudian memeluk agama Buddha dan memulai kampanye pengembangan agama Buddha
dengan mendorong pertumbuhan dan perkembangan sekolah-sekolah Buddhist di Sri
Lanka.
|
2425
|
1881 Pali Text Society didirikan
di Inggris oleh T.W.Rhys Davids. Selama lebih dari 100 tahun , banyak bagian
dari Tipitaka dipublikasikan dalam tulisan romawi dengan terjemahan ke bahasa
Inggris.
|
2434
|
1890s Vihara Theravada pertama
didirikan di Australia oleh para pekerja mutiara di pulau Thursday yang
berasal dari Sri Lanka.
|
2443
|
1899 Bikkhu Theravada barat
pertama (Gordon Douglas) ditahbiskan di Burma
|
0 komentar:
Posting Komentar