RINGKASAN MAHAYANA
1.Konsili keempat (titik perkembangan Mahayana)
Tahun 78 SM di Kashmir dipimpin oleh Vasumitra dan
Asvagosa dilaksanakan atas anjuran raja Kanisha, mrp titik awal perkembangan
Mahayana, dimana dlm konsili 4 ini tidak dihadiri dari golongan staviravada yg
mrp sesepuh dari theravada.
2.Kedekatan
Sarvastivada dg perkembangan Mahayana.
a.
Subhuti
mrp tokoh penting dlm literatur Prajna Paramitha & tokoh utama dlm tradisi
Sarvastivada.
b. Lalitavistara kitab yg termasuk dlm
Sarvastivada, dan mrp salah satu dari sembilan kitab penting Mahayana
c.
Kitab
Prajnaparamitha salah satu kitab penting mahayana, pertama kali dibabarkan oleh
Manjusri di Orissa pusat pengaruh penyebaran Sarvastivada.
3.Sembilan
sutra terpenting dlm Mahayana:
1.Sadharma
Pundarika sutra
2.Lankavatara
sutra
3.Asthasahasrika
prajna paramitha sutra
4.Gandhavyuha
sutra
5.Dasabhumika
sutra
6.Samadhiraja
sutra
7.Thatagataguyaka
sutra
8.Lalitavistara
sutra
9.Svarnaprabhasa
sutra
4.Tiga aspek dasar Mahayana
1. Aspek
penafsiran: menafsirkan ajaran-ajaran SB lebih bersifat progresif dan liberal
2. Aspek
cita-cita: kemunculan Mahayana mrp suatu revolusi cita-cita keselamatan
pembebasan/tujuan tertinggi dlm Buddha dharma
3. Aspek
metodik: metode praktis untuk membimbing makluk ketujuan akhir kehidupan,
penyadaran terhadap yg mutlak.
5.Ciri-ciri Mahayana
1.Mempergunakan
bahasa sanskerta
2.Lebih
bersifat religi, metafisik dan filosofis
3.Pencapaian
nirvana melalui pengetahuan sempurna
4.Setiap
makhluk memiliki sifat kebuddhaan yg berasal dari Tathagatagarbha
5.Semua
manusia tergolong bodhisattva
6.Dukkha
yg mrp suatu ciri dari kehidupan hanyalah bersifat maya, ilusi atau suatu
konstruksi kesadaran yg absolute.
7.Mengajarkan
ttg yg absolut
8.Buddha
historis seperti Buddha Gotama mrp proyeksi atau pancaran dari Yang Absolut.
9.Pembebasan
tidak hanya tercapai dg usaha sendiri tapi juga melalui bantuan atau kekuatan
lainnya.
10. Bercita-cita menjadi bodhisattva untuk
membebaskan setiap makluk, daripada mencapai
arahat, keselamatan pribadi.
6.Trikaya
a.
Dharmakaya: kebenaran yg absolut, tubuh
Buddha, asal kebuddhaan.
b.Sambhogakaya:
pengertian terhadap kebenaran yg absolut, tubuh sinar, cahaya dan kekuatan Buddha/kebuddhaan.
c.
Nirmanakaya: manifestasi dari kebenaran
yg absolut tubuh perwujudan yg terbentuk dlm tubuh Sakyamuni.
7.Pengungkapan Nirvana Secara Positif
1.Kedamaian,
ketenangan
2.Kebahagiaan
abadi
3.Kebijaksanaan
sempurna
4.Kesadaran
murni, kesadaran sempurna
5.Keamanan
8.Empat janji luhur Bodhisattva
1.Menyelamatkan
segenap makluk
2.Melenyapkan
segala keterikatan
3.Mengetahui
dan mengajar makluk lainnya mencapai kebenaran.
4.Memimpin
makluk lainnya mencapai pembebasan.
9.Sad Paramitha
1.Dana(perbuatan
luhur ttg beramal)
2.Sila
(hidup bersusila0
3.Khsanti
(kesabaran)
4.Virya
(semangat)
5.Dhyana
(samadi)
6.Prajna
(kebijaksanaan)
10.
Agama Sutra, isinya sama dg
Nikaya Kanon Pali:
a)
Dirghagama sutra
b)
Madyamagama sutra
c)
Samyuktagama sutra
d) Ekottarikkagama sutra
11.
Dasa Paramita Hinayana
1.Dana
2.Sila
3.Nekkhama
(menghindari diri dari nafsu indria)
4.Panna
(Kbijaksanaan)
5.Virya
6.Khanti
7.Sacca
(kebenaran)
8.Adhitana
(tekad yangmantap)
9.Metta
(cinta kasih
10.
Upekkha (keseimbangan batin)
12.
Dasa Paramita Mahayana
1.Dana
2.Sila
3.Khsanti
4.Virya
5.Dhyana
6.Praajna
7.Upaya
kausalya (metode u menerangkan dama
8.Pranidana
(janji)
9.Bala
(kekuatan)
10.
Jhana (ketenagan batin)
13.
Dua bagian Bodhicitta
1.Bodhi
Pranidhi citta: tingkat persiapan pencapaian kebuddhaan
2.Bodhi
Prastana citta: tingkat pelaksanaan sesungguhnya dlm menuju cita-cita.
Tiga kualitas yg menjadi ciri Bodhisatva
a.
Cita-citanya yg teguh untuk membebaskan
setiap makluk
b.Pikirannya
yg tak tergoyahkan
c.
Usahanya yg tak mengenal menyerah
14.
Dasabhumi
melalui paramita menuju Samyaksambodhi:
1.Pramudita (kebahagiaan) ; Berdana
2.Vimala
(murni bersih) ; sila
3.Prabhakari
(cemerlang) ; ksanti
4.Arismati (menyala berkobar-kobar) ; Virya
5.Sudurjaya
(tak terkalahkan) ; Dhyana
6.Abhimukti (menuju bodhi) ; Prajna
7.Durangama
(berjalan jauh) ; Upaya Kausalya
8.Acala
(teguh tak teregoncangkan) ; Pranidana
9.Sadhumati
(pikiran baik) ; Bala
10.
Dharmamegha (mega dhamma) ; Jhana
15.
Upaya Kausalya
Upaya kausalya adalah metode
dlm Mahayana untuk menerangkan dhamma SB, metode ini sifatnya praktis. Misalnya
etika penyebaran agama Buddha tersebar ke daerah-daerah lain, maka dg tanpa
mengubah nilai spiritual yg terkandung ajaran, digunakan metode yg lincah dan
lunak untuk membimbing umat mencapai pengertian pada Buddha Dharma.
Berbagai macam cara SB dlm meneranagkan Dhamma, seperti:
1.
Sutra:
Kotbah2 SB dlm menerangkan dhamma
2.
Gatha: Syair2
pujaan/pujian yg mengisahlan pujaan2.
3.
Ittivuttaka:
mengisahkan kehidupan lalu para siswa.
4.
Jataka:
mengisahkan kehidupan tathagata
5.
Adbhuta:
mengisahakn kemujikzatan SB serta bodhisattva
6.
Nidana:
mengisahkan sebab akibat
7.
Aupanya: dg
perumpamaan yg mudah untuk menerangkan hal-hal yg sukar dimengerti
8.
Geya: syair
yg sdsiucapkan untuk menyimpulkan apa yg telah diterangkan semula serta
menitikberatkan artinya
9.
Upadesa: menerangkan
hal-hal yg sukar dimengerti dg cara tanya jawab.
Upaya Kausalya memungkinkan dipergunakan metode yg
beragam dan bervariasi, apakah dg bakti puja, pembacaan doa, upacara agama,
pembakaran dupa dan pemasangan lilin serta pembacaan sutra atau medetasi dsb.
Terserah kpd mereka dan kesanggupan umat masing-masing dlm melakukannya juga
termasuk dlm pembabaran dhamma. Upaya kausalya mrp metode yg praktis dan sesuai
dg kondisi dan situasi. Untuk maksud mengembangkan kebajikan, peningkatan
spiritual maupun penyebaran dhamma itu sendiri demi mencapai cita-cita tinggi.
16.
Alaya Vijnana
Alaya vijnana
adalah gudang kesadaran, mrp kekuatan atau energi yg berada dibelakang segala
aktivitas manusia. Hal ini mrp endapan dari berbagai benih karma lampau yg
timbul dan berkembang dlm tindakan manusia berupa kegiatan mentalnya, perasaan,
persepsi, kehendak dan yg berhubungan dg lima skanda, serta pikiran yg
berkontak dg dunia luar.
Dari proses itu timbul kesadaran untuk
menjadi suci, alaya vijnana perlu dibebaskan dari kesadaran yg dualistis,
subyek-subyek, paham-paham palsu, pandangan salah, keterikatan terhadap obyek
hingga mencapai kesadaran kedemiokian (tathata), kesadaran kebuddhaan yg non
dualistis, tidak membedakan atau mencapai alaya vijnana yakni kesaran murni, kesadaran
yg bebas noda.
Secara garis besar terdapat delapan
garis besar rangkaian kesadaran yg belum suci dan kesadaran yg telah bebas dari
noda, yaitu:
1.Lima
kesadaran yg berhubungan dg panca indera:
a.
Kesadaran visual, kegiatan yg bergantung
pada mata
b.Kesadaran
pendengaran, tergantung pada telinga
c.
Kesadaran penciuman, tergantung pada
hidung
d.
Kesadaran pengecapan, tergantung pada
lidah
e.
Kesadaran sentuhan, tergantung pada
kulit
2.Kesadaran
pusat indera, yakni mano vijnana atau kesadaran pikiran pembentuk gagasan,
pemikiran.
3.Kesadaran
pusat pikiran manosvijnana seperti berpikir, berkehendak, dan berlaku
4.Kesadaran
gudang ideasi, yakni citta vijnana atau alaya vijnana. Gudang kesadaran yg mrp
sumber dari segenap perwujudan.
5.Kesadaran
bebas noda, yakni amala vijnana, kesadaran yg mampu melihat sbg mana adanya,
kedemikian, tidak lagi bersifat dualitis, tidak lagi membedakan.
17.
Enam sifat khusus
1.Universalitas,
tampak dlm lima skhandha
2.Kekhususan,
organ-organ yg ada berdaya tidak sama
3.Keserupaan
organ-organ serupa dan saling berhubungan dlm satu organisme
4.Keanekaragaman
setiap organ memiliki hubungan tertentu dg keseluruhan
5.Gabungan
semua organ berkerja sama saling melengkapi
6.Perbedaan,
setiap organ berkedudukan khusus dan melakukan fungsinya yg memperbedakan.
18.
Relief dlm Candi Borobudur
1.Karmavibhanga:
menggambarkan hukum karma
2.Lalitavistara:
Menggambarkan kehidupan Buddha gotama dari lahir-kotbah dhamma pertama di
benares
3.Jatakamala:
Mrp kumpulan 34 cerita SB pada kelahiran lalu, sbg contoh sikap cita-cita
bodhisattva yg mengorbankan diri untuk kebahagian orang banyak.
4.Awadana:
termasuk jatakamala berisikan perbuatan2 luhur Bodhisattva.
5.Gandhavyuha:
mengisahkan Sudana seorang putra
saudagar dlm pencariannya mencapai kebenaran dan bertemu dg bodhisattva Maitreya,
Buddha yg akan datang serta dg Samanthabadra, dhyani Bodhisattva yg
mencerminkan hidupnya
6.Bhadracari:
penutup gandhavyuha yg menampilkan sumpah Sudana untuk mengikuti dhyani
Bodhisattva Samanthabadra sbg teladan hidupnya.
19.
Tiga ciri timbulnya gerakan Mahayana
1.Konsepsi
ttg ke-buddhaan sebagi sari dari alam fenomena
2.Ide
penyelamatan terhadap semua insan dari para bodhisattva sbg pengganti dari cita2
untuk diri sendiri dan pencapaian kebuddhaan sbg pengganti pencapaian arahat.
3.Metafisika
ttg sunyata, sesuatu yg absolute.
20.
Tiga definisi Samrti Satya
1.
Secara kata2 diartikan bahwa
samrti menutupi sifat sesungguhnya dari benda-benda sehingga mereka terwujud
2.
Hubungan yg saling berhubungan dari
benda-benda, yaitu kerelativan mereka. Dlm hal ini dihubungkan dg alam fenomena
3.
Sifat umum seperti apa yg biasanya yg
diterima secara umum
21.
Sepuluh Garukapatti
1.
Membunuh
2.
Mencuri
3.
Mengumbar diri dlm hubungan kelamin
4.
Penyombongan diri palsu
5.
Berniaga dan minuman keras
6.
Membuat tuduhan palsu
7.
Membanggakan diri sendiri
8.
Mengotori moral
9.
Kosong dari rasa hati nurani
10.
Menjelek-jelekan Sang Triratna
22.
Dasa Kausalyakamma (Kesanggupan untuk menyingkirkan selama-lamanya):
1.Menyingkirkan
pembunuhan
2.Menghindari
pencurian
3.Menghindari
perzinahan
4.Kedustaan
5.Perkataan
tidak benar
6.Ucapan
jahat
7.Perkataan
tidak bermanfaat
8.Nafsu rendah
9.Kebencian
10.
Pandangan salah atau sesat
23.
Panca Dhyani Buddha.
1.Vairocana:
posisi ditengah dg lambang warna putih dg mudra Dharmacakra/pemutaran roda
dharma.
2.Aksobya:
posisi di timur dg lambang warna biru dg Bhumisparsa mudra /bumi sbg saksi.
3.Ratnasambhava:
posisi di selatan dg lambang warna kuning dg mudra Vara mudra/ memberi anugrah
atau dermawan.
4.Amitabha:
posisi di barat dg lambang warna merah dg mudra samadhi.
5.Amoghasidhi:
posisi ditengah dg lambang warna hijau dg mudra abhaya visvavjara/jangan takut.
24.
Tiga Bodhisatva dlm Mahayana:
1.Samanthabadra
Bodhisatva: berada di sebelah kiri dg menunggangi seekor gajah putih
melambangkan virya dan kebahagiaan.
2.Avalokitesvara
Bodhisatva: berada di tengah melambangkan maitri karuna
3.Manjusri
Bodhisatva: berada di sebelah kanan melambangkan kebijaksanaan.
25.
Pengertian Bodhicitta menurut Dr.
Suzuki
a.
Bodhicitta adalah sesuatu yg terbebas
dari segala macam determinasi (ketentuan), terlepas dari 5 skhanda, 12 ayatana
dan 18 dhatu. Bodhicitta bukanlah sesuatu yg partikular melainkan universal.
b.Maitri
karuna adalah esensi dari bodhicitta, oleh karena itu para Bodhisatva selalu
berlandaskan hal tersebut di dlm setiap karya2Nya.
c.
Bodhicitta berdiam dlm Samata
(Persamaan) diantara semua insan yg berbentuk berupa apaya (Upaya kausalya) dlm
pencerapan semua insan.
26.
4 kualitas dasar 4 Bodhisatva dalam Mahayana:
a. Avalokitesvara Bodhisatva: lambang welas
asih
b.Manjusri Bodhisatva: lambang kebijaksanaan
c. Samantabhadra Bodhisatva: lambang kasih
dan kebijaksanaan
d.
Ksitigarbha
Bodhisatva sbg lambang keagungan dlm sumpah untuk menolong dan melepaskan roh2
sengsara.
27.
Pesamaan Konfusius dg Taoisme:
a.
Filsafat konfusius maupun filsafat Tao
mendapat pengaruh inspirasi dari Ying Cing yaitu sebuah kitab filsafat kuno yg
menerangkan alam semesta kemudian dikembangkan masing-masing.
b.Kedua aliran
filsafat tersebut menitikberatkan
pentingnya arti dari etika moral dan budi pekerti bagi setiap manusia
c.
Orang yang bersusila dalam filsafat
Konfusianisme disebut Cun Ce atau Ku Cu dan orang yg tidak bersusila disebut
orang yg picik. Orang yg baik dan bersusila dlm filsafat Taoisme disebut orang
yg saleh, keduanya mempunyai makna yg sama.
d.
Kedua aliran filsafat tersebut
menekankan kelemah-lembutan untuk mengurus, mengatur, dan berhadapan dg dunia
ini. Menurut pandangan filsafat konfusianisme, hanya dg kelembutan secara
edukatif, manusia dan masyarakat ini dapat diatur. Filsafat Taoisme juga
menekankan kelembutan menaklukkan kekerasan.
e.
Kedua aliran filsafat tersebut
menekankan bahwa setiap manusia yg bijaksana memiliki pengertian Tien atau Tao
harus berusaha memberikan contoh perbuatan yg baik bagi orang lain.
28.
Perbedaan Konfusius dg Taoisme:
a.
Pengertian Tao di dlm konfusianisme
berarti jalan yg harus diterapkan ke dlm tingkah laku dan kehidupan menusia.
Pengertian Tao menurut pandangan konfusianisme adalah sesuatu yg tidak dapat
telepas dari interprestasi kehidupan nyata manusia. Filsafat taoisme pengertian
Tao menjadi sesuatu yg absolut, sesuatu yg alamiah dan metafisik.
b.Metode pemikiran
konfusianisme adalah mengambil jalan tengah. Segala sesuatu diterangkan secara
realistis, sebaliknya dalam filsafat taoisme menggunakan metode pemikiran
dialetika secara ilmiah.
c.
Pemikiran filsafat konfusianisme lebih
ditekankan kepada pelaksanaan Yu Wei yaitu suatu tindakan atau pelaksanaan yang
dibuat dlm masyarakat. Sebaliknya, pandangan filsafat Taoisme selalu ditekankan
pada pelaksanaan Wu Wei.
d.
Cita-cita kaum konfusianisme adalah
kedudukan di tengah2 masyarakat dan akan diusahakan keharmonisan
hidupnya sendiri dan hidup seperti kaum pertapa dg tidak mengganggu orang lain.
e.
Pengertian rasa kemanusiaan, rasa
solidaritas, rasa sopan santun, kebijaksanaan dan rasa dapat dipercaya dalam
filsafat konfusianisme diterangkan secara realistis, sebaliknya dlm Taoisme
pengertian tersebut harus diperoleh dg cara bersatu dg alam dan dilakukan tidak
dibuat-buat.
29.
Perbedaan Konfusianisme dg Buddhisme:
a.
Kedudukan sosial secara prestise
seseorang ditengah masyarakat menurut pandangan Konfusianisme sangatlah
diperhatikan, menurut pandangan Buddhisme seseorang hendaknya rajin berusaha
untuk membersihkan batin serta berusaha mencapai kesucian dg melepaskan diri
dari keterikatan sosial.
b.Filsafat
konfusianisme menekankan agar manusia bertingkah laku secara manusiawi, sehingga
dapat mencintai perdamaian keadilan, kebahagiaan dan kesenangan, tetapi manusia
juga dapat marah dan tidak suka terhadap kelaliman, kecurangan dan
kekurang-ajaran. Buddhisme menekankan bahwa pengembangan cinta kasih dan welas
asih yg tak terbatas terhadap semua makhluk.
c.
Filsafat konfusianisme tidak menerangkan
tentang dewa2 dan makhluk-makhluk lain yg terdapat dalam filsafat
buddhis. Filsafat konfusianisme membahas manusia dan dunia ini saja.
30.
Persamaan Konfusius dg Buddhisme :
a.
Kedua aliran filsafat tersebut mempunyai
banyak persamaan dlm pandangan etika, moral, tata susila dan filsafat hidup.
b.Keduanya
sama-sama digolongkan pada pemikiran theistik yg impersonal, ttg pandangan
ketuhanan yg bersifat tidak pribadi. Dalam konfusius dijadikan sebagai
pengertian yg absolut (Tien/Tian) dan dalam Buddhis sbg Sunyata atau Adi
Buddha, Dharmakaya, Bhutakoti, Dharmadhatu dan Tathata.
c.
Kedua aliran sama-sama menekankan bahwa
setiap manusia harus mengolah dirinya sendiri, harus melatih batinnya sendiri
dan harus memulai dari dirinya dan berusaha untuk mencapai kesempurnaan.
d.
Kedua aliran filsafat tersebut sama-sama
menentang kekerasan, dalam konfusius setiap menusia harus menekankan sifat yang
manusiawi, dlm Buddhis setiap makhluk harus mengembangkan maitri karuna untuk
dapat menjadi Buddha.
e.
Kedua aliran ini sama-sama menekankan
bahwa setiap manusia dapat mencapai kesempurnaan berkat usaha yg tekun dan
waktu yg lama. Konfusius mengatakan bahwa manusia bisa menjadi suci dan
sempurna seperti para bijaksana jaman dahulu, Buddhis mengatakan bahwa setiap
manusia dapat menjadi Buddha, karena pada diri manusia terdapat benih ke-buddhaan.
Persamaan Taoisme dg Buddhisme
a.
Sama-sama memandang dan menghargai ttg
etika moral tata susila dan filsafat hidup.
b.
Keduanya sama-sama digolongkan pada
pemikiran theistik yg impersonal, ttg pandangan ketuhanan yg bersifat tidak
pribadi. Dalam konfusius dijadikan sebagai Tao dan dalam Buddhis sbg Sunyata
atau Adi Buddha, Dharmakaya, Bhutakoti, Dharmadhatu dan Tathata.
c.
Tao mengajarkan untuk bertindak secara
wu wai terhadap masalah sosial dan keruwetan, sedangkan dlm Buddhis dianjurkan
untuk meninggalkan kehidupan duniawi dan menjadi pertapa, samana atau Bhikkhu,
agar jangan terlibat permasalahan sosial yg membingungkan dan tidak membawa pada
kebahagiaan dan pencerahan.
d.
Keduanya sama-sama menentang kekerasan,
serta menekankan bahwa kebencian sebaiknya dibalas dg kasih sayang dan
kelembutan.
e.
Kedua aliran ini sama-sama menekankan
bahwa setiap manusia dapat mencapai kesempurnaan berkat usaha yg tekun dan
waktu yg lama. Taoisme berpendapat bahwa manusia dapat menjadi suci bila
bergabung dg alam semesta berdasarkan latihan yg tekun, buddhis mengatakan
bahwa setiap manusia dapat menjadi Buddha, karena pada diri manusia terdapat
benih kebudhaan.
36.
Perbedaan Taoisme dg Buddhisme
1.Kendati
dalam filsafat Taoisme terdapat pemikiran filsafat yg tebal secara metafisik
dan mistik, tidak terdapat penjabaran tentang alam-alam kehidupan sebagaimana
yg dijabarkan dlm filsafat Buddha.
2.Hasil
pencapaian kesempurnaan seseorang dalam filsafat Taoisme berkat latihan dan
pengolahan batin yang hanya dikaitkan dengan pelupaan diri serta penggabungan
di alam semesta. Pencapaian pengolahan batin dlm Buddhis dijabarkan dlm
tingkatan Jhana atau Dhyana Marga serta Phala.
37. Perbedaan Buddhisme di Cina dan Buddhisme Cina
1.Buddhisme
di Cina adalah bentuk Buddhisme yg terkait pada tradisi India dan tidak begitu
berperan dalam perkembangan filsafat Cina, oleh aliran Vijnanavada.
2.Buddhisme
Cina adalah bentuk Buddhisme yg dekat dg pemikiran Cina, oleh aliran Madhyamika
(Jalan Tengah)
38.
Aliran-Aliran dalam Mahayana:
1.Kelompok
Hinayana
a.
Abhidharma Kosa
b.
Satyasiddhi
2.Kelompok
Mahayana
a.
Yogacara (Vijnanavada)
b.Tri-Sastra
(Madhyamika)
c.
Avatamsaka
d.
Thien Tai
e.
Tantra
f.
Chan (Zen-Dhyana)
g.Sukhavati
h.Nichiren
i.
Vinaya
39.
Aliran Abhidharma-Kosa
-
Pelopor: Vasubandhu
-
Inti ajaran: Penyelidikan Abhidharma,
Menekankan bahwa segala macam sankhara dan alam fenomena berada atau
bereksistensi, bukan hanya sekedar nama, walaupun semua itu dicengkeram oleh
Anitya, Dukkha dan Anatman.
-
Tinjauan filosofis: Sankhara dan alam
fenomena berada atau bereksistensi bukan sekedar nama, walaupun sankhara
dicengkeram oleh tilakkhana.
-
Berkembang di Tiongkok dan Jepang
40.
Aliran Satyasiddhi (Aliran Nihilistik)
-
Berdasarkan karya Harivarman:
Sastrasiddhi Sastra
-
Inti ajaran: Menyangkal adanya
eksistensi sankhara dan alam fenomena.
-
Tinjauan filosofis: kekosongan dari
setiap eksitensi dan alam fenomena, aku dan dhamma adalah kosong, tanpa inti yg
kekal.
-
Berkembang di India dan Jepang
41.
Aliran Yogacara (Vijnanavada)
-
Pelopor: Asanga, Vasubandhu dan siswa
Maitreyanatha
-
Inti ajaran:
1. Membabarkan ajaran idealisme semata (Vijnana-matra) yaitu segalanya adalah
konstruksi mental atau kesadaran belaka.
2. Menguraikan 10 corak khusus mahayana (Kitab Mahayana-samparigraha) ;
a.
Gudang kesadaran (Alaya Vijnana)
b.
Moralitas
c.
Ideasi-semata (Vijnana-matra)
d.
Meditasi
e.
Pencapaian wawasan ttg ideasi semata
f.
kebijaksanaan
g.6
paramita
h.Avikalpajnana
i.
10 dasabumi
j.
Trikaya
3.
Menganalisa obyek-obyek mental dan
fenomena
Lima kelompok Vijnanavada :
1.8 Citta
Dhamma
2.51
cetasika Dhamma
3.11 rupa
dhamma
4.24
citta viprayukta sankhara
5.6
asankhata dhamma
Berkembang di Jepang oleh Dosho (628-700)
42.
Aliran Madyamika (Tri-Sastra/Sunyavada)
-
Pelopor : Nagarjuna dan Arya Dewa (Abad
I-II), Buddhapalita-Bhavaviveka, Candrakirti-Santidewa.
-
di Tiongkok dipelopori : Kumarajiva
(Abad V)
-
Inti ajaran :
1.Menyangkal
yg keliru dan menegakan yg benar.
2.Penekanan
pada arti penting terhadap smavrtisatya dan paramartha-satya (Semua kebenaran
umum bila dilihat secara umum adalah benar, tapi dilihat secara kebenaran akhir
adalah tidak benar).
3.8
metode untuk menyangkal secara dialetika, yaitu: Tidak dilahirkan, tidak
lenyap, tidak langgeng, tidak putus, tidak sama, tidak berbeda, tidak datang
dan tidak pergi.
Tri-Sastra (3 buah sastra) dalam aliran ini
adalah:
1.Madhyamika Karika karya Nagarjuna
2.Dvadasa-dvara karya Nagarjuna
3.Sastra-Sastra karya Arya Deva.
Metode dialetika Nagarjuna
(Prasangavakya) yaitu: Suatu argumen penyusutan sampai kemustahilan, untuk
mencapai pada suatu posisi madya yg bebas dari semua nama dan ciri diluar semua
pikiran dan ucapan.
Berkembang di Tiongkok, Cina, Tibet, Korea dan Jepang
43.
Aliran Avatamsaka (Lingkaran Bunga)
-
Pelopor: B. Sien Sou (577-640 Masehi) di
Tiongkok
-
Inti ajaran:
1.Penekanan
pada pengertian Dharmadhatu sbg kebenaran akhir atau mutlak searti dg
Tathagatagarbha (Rahim-Tathagata) yakni apa yang membungkus atau menyembunyikan
Buddha.
2.Pengertian
terhadap dasabhumi
Ciri khas aliran ini: Adanya pembagian
waktu dan kelompok serta penggolongan berbagai tingkat aspek ajaran Buddha
Vairocana (Avatamsaka Sutra).
Lima penggolongan ajaran dlm Avatamsaka.
1.Aliran
Hinayana
2.Aliran
Mahayana Permulaan
3.Aliran akhir
Mahayana
4.Aliran Mahayana
diterangkan scara serentak (tanpa kata-kata)
5.
Aliran Mahayana yg diterangkan secara
sempurna.
Lima pembagian waktu dan penggolongan
aspek ajaran Buddha menurut ajaran Avatamsaka:
1.
Aliran Hinayana: mengenai Catur
agamas Sutra serta Abhidhammakosa
2.
Ajaran Mahayana permulaan yg terbagi dua
bagian:
1.Yogacara/vijnanavada;
adanya golongan ichantika yg tidak memliki Buddha Svabava (benih kebudhaan)
sehingga tidak dapat menjadi Buddha.
2.Aliran
trisastra, yg menekankan pada penyangkalan pada semua elemen Dharma (dharma
sunyata) dan menandaskan bahwa semua makhluk mempunyai benih kebuddhaan.
3.ajaran
akhir mahayana dg menekankan pada dharma tathata dan menegaskan bahwa semua
insan dapat mencapai samyaksambuddha dan menjadi Buddha.
4.ajaran mahayana
yg diterangkan tanpa kata-kata, dg
latihan yg tekun tanpa banyak kata-kata serta menembus sila, samadhi dan
akhirnya mencapai prajna (termasuk aliran zen).
5.aliran
mahayana yg diterangkan dg sempurna dan
harmonis, ada dua golongan;
1.Ekayana
dari Avatamsaka, diajarkan dg metode yang sama serta sejajar dg triyana yaitu:
Hinayana, mahayana yg bertahap, dan mahayana/ ajaran pelaksanaan segera mahayana.
2.Ekayana dari
Avatamsaka yg berdiri sendiri, disini ajarannya lebih tinggi daripada yg lain
serta adanya keharmonisan yg total dari ekayana.
44.
Aliran Thien Tai (Nama Gunung Thien Tai di Tiongkok)
-
Pelopor: B. Ce Khai (531-597), Hui Wen
dan Hui She
-
Berpedoman: Saddharma Pundarika Sutra,
Amitartha Sutra, Nirvana, Maha Parjnaparamita Sutra, Mahayana Sradhotpada
Sastra.
-
Inti ajaran :
1.Setiap
insan dapat mencapai kebuddhaan.
2.Segala
sesuatu yg bersyarat tidak kekal (Anitya)
3.Segala
sesuatu yg bersyarat adalah penderitaan (Dukkha).
4.Segala
Dharma/semua unsur tanpa aku (Anatman)
5.Nirvana
adalah ketenangan abadi atau keadaan sejati
6.Semua
unsur ditandai dg 10 corak kedemikian (Tathata); Bentuk demikian, sifat,
wujud, kekuatan, perilaku, sebab, syarat, hasil, pahala dan awal-akhir.
7.Tiga
kebenaran; Kebenaran kosong, kesementaraan dan kebenaran tengah.
8.Mengemukakan
10 tingkatan alam; Buddha, Bodhisatva, Pratyeka Buddha, Sravaka, Devata,
Manusia, Asura, Preta, Alam Binatang dan Penghuni Neraka)
8 Metode pengajaran sebelum dan sesudah masa
Saddharmapundarikka dlm Tien tai :
- sebelum:
1.Metode
menerangkan secara seketika
2.Metode menerangkan
secara perlahan-lahan
3.Metode yg
sifatnya tersembunyi
4.Metode pengajaran
secara mistik
- Sesudah
5.Pelajaran
Tripitaka
6.Pelajaran
Persatuan
7.Pelajaran
Yg Dirincikan
8.Pelajaran
Keharmonisan Agung
Lima pembagian waktu menurut Tien Tai :
1.Periode
Avatamsaka: 3-7 hari SB menerangkan dharma yg amat sulit dipahami oleh umat
awam.
2.Periode
agama sutra: selama 12 tahun SB menerangkan dharma yg mudah ddipahami oleh umat
awam
3.periode
Vaipulya sutra: selama delapan tahun SB menerangkan ajaran yg tercaantum dlm
Lankavatara sutra, vimala kirti, nirdesa sutra, svarnaprabhasa sutra.
4.periode
prajna paramitha sutra: selama 22 tahun SB menerangkan Mahaprajnaparamitha.
5.Periode
Sadharmapundarika sutra: selama 8 tahun SB menerangkan Sadharma Pundarika
sutra, tetapi sebelum Parinibbana menerangkan Mahaparinirvana sutra.
Berkembang di Asia Timur, Tiongkok, Korea, Jepang dan
Vietnam.
45.
Aliran Tantra
-
Pelopor: Subhakarasinha,
Vajarabodhi dan Amoghavajra
-
Inti ajaran :
1.Menekankan
praktek mistik dalam usahanya mencapai persatuan dg kosmos dan melalui
sarana-sarana seperti sikap tubuh, konsentrasi pada ucapan dan pikiran yg
dibantu dg symbol religius lainnya.
2.Menekankan
pada pengalaman pencerahan dg symbol 3 tubuh serta pentingnya kesadaran.
3.Menekankan
praktik mistik dg 3 aspek; Mudra (Sikap tubuh dg jari-berjalin), Dharani
(syair-mistik)-Mantra (Sabda-mistik) dan Konsentrasi (Yoga).
Empat mandala dlm tantra
1.
Maha Mandala, gambar tempat kediaman para buddha dan
makluk lainnya
2.
Samaya Mandala: juga tempat kediaman para Buddha dan
makluk lainnyaa ditambah dengan benda-benda duniawi
3.
Dharma Mandala: berbentuk bija aksara melambangkan
para dewa dan ariya lainnya
4.
Karma Mandala: Gambar dari figur-figur buatan misalnya
arca.
Empat macam aliran tantra
1.
Kriya Tantra, bersifat keupacaraan dan bakti,
keyakinan (saddha) lebih menonjol dibandingkan prajna
2.
Carya Tantra, keyakinan dan prajna seimbang
3.
Yogatantra, dlm tingkat ini, proses
kontemplatif dan analitik lebih berkembang, serta tumbuhnya perasaan kesamaan.
4.
Anuttarayogatantra, penyadaran mistik
akan kenyataan bahwa nirwana dan samsara itu identik, yg memuncak dlm rasa
kesamaan mutlak.
Tiga periode perkembangan
Tantra Tibet :
1.Masa
poermulaan
2.Masa
pertengahan
3.masa
permulaan gelar Dalai Lama di abad XVII hingga sekarang.
Berkembang di Tiongkok, Jepang, Tibet.
46.
Aliran Chan (Zen)
Pelopor : Bodhi-dharma di Tiongkok
Inti filsafat atau ajaran :
1.Dia yg
melihat Dhamma, melihat Buddha
2.Terangi
hati dan lihatlah karakter diri sendiri
3.Pengertian
ttg sunyata
4.Sesuatu
yg diajarkan dilaur kata-kata dan disampaikan dari hati ke hati.
Sumber literature Zen antara
lain :
1.Sutra
Altar : ttg catatan dialog Zen dg Master Hui Neng
2.Sutra
Intan : Pikiran jangan melekat pada apapun.
3.Lankavatara
Sutra : pikiran, kebuddhaan, kekosongan
Arti kata ZEN : Bunyi bhs Jepang
untuk mengucapkan huruf Ch’an dari bhs Tiongkok (Kanji), sedangkan Ch’an adalah
perubahan bunyi dari Ch’an-An yg berasal dari kata Sansekerta yg berarti Dhyana.
Dhyana atau Zen scr harafiah berarti dudk
bersila dg badan tegak lurus seraya memusatkan pikiran (bermeditasi).
SATORI : Terbebasnya
pikiran dari pandangan dualisme yg begitu terbiasa dan melekat pada pikiran.
KOAN : Ekspresi
yg dipakai oleh kaum Zen, baik bhikhsu maupun upasaka untuk menerangkan sesuatu
yg harus dihayati berdasarkan pengalaman hidupnya.
Enam Patriach dlm zen :
1.Patriach I : Bodhidharma (wft 532)
2.Patriach II : Hui Khe (487 – 593)
3.Patriach III : Sheng Chan (wft 606)
4.Patriach IV : Tao Sin (580-651)
5.Patriach V : Hung Jen (601-674)
6.Patriach VI : Hui Neng (638- 713)
47.
Aliran Sukhavati
Pelopor : Bodhiruci (503-535)
Berpedoman : Amitabha Sutra, maha Sukhavati Vyuha dan
Amitayus Dhyana Sutra.
Inti ajaran :
Menitikberatkan bhakti terhadap Amithaba Buddha yg berdiam di Sukhavati.
Dikatakan : ”Dia yg menyebut Namo
amitabha Buddha dg kasih saying dan welas asih kpd semua makhluk, semasa
hidupnya tekun menyebut Namo Amitabha Buddha dan menerapkan Pancasila Buddhis
serta melaksanakan maitri Karuna, maka ia akan terlahir di alam Sukhavati pada
kehidupan sekarang maupun mendatang.
Berkembang di Tiongkok, Jepang.
48.
Aliran Nichiren
Pelopor : B. Nichiren Daishonin (1222-1282)
Berpedoman :
1.Muryogikyo
(Amirtartha S) ; Dharmagathayasa.
2.Hokkekyo
(Sadharmapundarika S) ; Kumarajiva
3.Nehankyo
(Nirvana S) ; Than Wu Chien
4.Wimukyo
(Vimalakirti Nirdesa Sura)
Inti ajaran :
1.Memandang
dunia yg penuh penderitaan dg tidak bersikap pesimis-negatif melainkan dinamis-
positif.
2.Mengajarkan
3 Hukum rahasia/gaib yaitu :
a.
Gohonzo (Obyek sacral untuk pemujaan
symbol)
b.Daimoko
(Pembacaan mantra agung)
c.
Kaidan (Penyembahan/pentahbisan)
49.
Aliran Vinaya
Pelopor : B. Tao Hsu An (Abad VI M) pd Dinasti Tang
Inti ajaran : Menguraikan peraturan, terdiri dari 4
sumber Vinaya (Catuh-Vinaya) :
1.Sarvastivada
vinaya yg diterjemahkan kedlm bahasa Thionnghoa antara tahun 404-406 M, oleh
Punyatara dan terdiri atas 61 ciian.
2.Dharmagupta
vinaya yg diterjemahkan kedlm bahasa Thionghoa antaraa tahun 405 M, oleh
Buddhayasa dan terdiri atas 60 Ciian
3.Mahasanghika
vinaya yg diterjemahkan kedlm bahasa thionghoa antara tahun 405 M, oleh
Buddhabhadra dan terdiri atas 40 ciian
4.Mahisasaaka
vinaya yg diterjemahkan kedlm bahasa Thionghoa antara tahun 423 M, oleh
Buddhajiwa dan terdiri atas 30 ciian..
50.
Pokok-pokok ajaran Mahayana ;
1.
Ttg yg absolut dan Trikaya
2.
Sunya-sunyata
3.
Samvrti satya dan paramartha satya
4.
Pudgala nairatmya dan Dharma nairatmya
5.
Nirvana dan samsara
6.
Bodhiosatva dan sad paramita
7.
Dasa bhumi dan upaya kausalya
8.
Dharmadhatu, Bhutakoti dan Tathata
9.
Alam kehidupan dan jalan keselamatan
10.
Fenomena manusia dan alaya vijnana
51.
Persamaan dan Perbedaan Mahayana
Dengan Hinayana
Persamaan :
1.untuk
melepaskan diri dan mengikis dari lobha, dosa dan moha.
2.4
kebenaran mulia dan 8 jalan utama
3.segala
sesuatu yg bersifat fenomena adalah tidak kekal dan tanpa inti yg kekal.
4.hukum
sebab akibat yg saling bergantungan, hukum karma dan kelahiran kembali.
Perbedaan :
1.Hinayana
menggunakan bahasa Pali dan Sansekerta campuran sedangkan Mahayana menggunakan
bahasa sansekerta murni.
2.Hinayana
adalah sesuatu yg bersifat etika, moralitas dan sejarah, sedangkan di dlm Mahayana bersifat religi dan
metafisis, filsafat mahayana terbentuk setelah parinirvana SB
3.menurut
pandangan Hinayana, Nibbana bersifat individualistik, tetapi bukan suatu
penyangkalan melainkan suatu keadaan yg kekal damai, bahagia, kesucian, menurut
Mahayana nibbana adalah sesuatu
pencapaian pengetahuan sempurna, yaitu Prajna paramita atau kebuddhaan.
4.Hinayana
tidak menganut konsep Sunyata dan alaya vijnana citta yg terdapat dlm aliran
Madhyamika dan Vijnnanavada dari Mahayana.
5.dlm
Hinayana pengikutnya disebut Sravaka yg berusddaha menjadi arahat yg akhirnya
mencapai nibbana. Sedangkan dlm Mahayana pengikutnya disebut Bodhisatva yg
berusaha untuk mencapai Bodhi Pranidhi Citta dan Bodhi Prastana Citta untuk mereka harus berjanji untuk mencapai
Bodhi dan akhirnya menjadi Buddha serta berusaha untuk kesempurnaan di dlm enam paramita dan dasa bhumi tujuan terakhir
mereka adalah menghayati paramatha satya.
6.menurut
Hinayana buddha muncul sekali dlm satu kalpa sedangkan menurut Mahayana setiap makhluk
mempunyai sifat kebudhaan yang berasal dari Tathagatagarbha, yaitu suatu
perpaduan antara sifat buruk dan baik dan bila sifat buruk telah dinetralisasi
maka dia akan menajdi Tathagata.
7.dlm Hinayana
hubungan antara awam dan sangha sangat erat dan saling mengisi, sedangkan dlm
Mahayana hubungan awam dg sangha tetap ada namun ditekankan juga bahwa setiap
umat awam juga seorang bodhisatwa.
52.
Perbedaan Budhisme dasar (The
Primitiv Buddhism) dg The shcool of Buddhism :
The Primitive Buddhism yaitu semasa hidupnya SB, The school
of Buddhism yaitu masa munculnya aliran-alirana pemikiran dlm agama Buddha hal
ini terjadi pada konsili ke dua/Sangha Samaya II
53.
Tokoh-tokoh Mahayana dan karyanya
:
1.Asvagosa
(Pembabar Mahayana I/penyair) :
a.
Mahayana sraddhotpada sastra: Berisi ttg
kebangkitan keyakinan Mahayana terhadap bhuta-tathata dan dharma-kaya, yakni
prinsip tertinggi yg mrp wahana yg akan membawa keselamatan bagi yg meyakininya
untuk menyeberangi kelahiran dan kematian menuju nirvana.
b.Buddha-carita
kavya: Berisi kisah riwayat SB serta pujian-pujian terhadap SB.
2.Nagarjuna (Pemikir Buddhis I secara filosofis)
a.
Mahapradnaparamita Sutra: Berisi
sunyata, praktek Bodhisattva.
b.Ajaran
kekosongan (Sunyata)
c.
Pratitya-samutpada (perasaan saling
bergantungan).
3.Arya
Sanga/Asanga (Pelopor Vijnanavada):
a.
Saptadasabhumi Yogacarabhumi, Alaya
Vijana
b.Sutralankara,
Madhantavibhaga Sutra
c.
Vajrachedikhasutra, Yogavibhaga Sastra
d.
Mahayana Samparigraha Sastra
4.Vasubhandhu (Saudara Asanga) :
a.
Abhidharma Kosa, Dasabumika Sastra
b.Nirvana
Sastra, Vidyamatrasidhi Sastra
c.
Sadharmapundarika Sutra, Aparimitayus
Sutra Sastra
d.
Vidyamatrasidhi, karmasidhiprakarana
54.
Pokok-pokok Dasar Ajaran Mahayana ada 5 yaitu :
1.Tri
ratna (Buddha, Dhamma, Sangha)
2.4 Kesunyataan
Mulia (Catvari Arya Satyani) dan 8 jalam utama (Hasta Arya Marga)
3.Tiga
corak utama (Anitya, Dukkha, Anatma)
4.Hukum
Pratyasamudpada
5.Hukum
Karma dan Kelahiran kembali
0 komentar:
Posting Komentar