Aliran
Theravada adalah aliran yang memiliki sekolah Buddha tertua yang tinggal sampai
saat ini, dan untuk berapa abad mendominasi Sri Langka dan wilayah Asia
Tenggara (sebagian dari Tiongkok bagian barat daya, Kamboja, Laos, Myanmar,
Malaysia, Indonesia dan Thailand) dan juga sebagian Vietnam. Selain itu populer
pula di Singapura dan Australia.
GRAMATIKA
Theravada
berasal dari bahasa Pali yang terdiri dari dua kata yaitu thera dan vada. Thera
berarti sesepuh khususnya sesepuh terdahulu , dan vada berarti perkataan atau
ajaran. Jadi Theravada berarti Ajaran Para Sesepuh. Istilah Theravada muncul
sebagai salah satu aliran agama Buddha dalam Dipavamsa, catatan awal sejarah
Sri Lanka pada abad ke-4 Masehi. Istilah ini juga tercatat dalam Mahavamsa,
sebuah catatan sejarah penting yang berasal dari abad ke-5 Di yakini Theravada
merupakan wujud lain dari salah satu aliran agama Buddha terdahulu yaitu
Sthaviravada (Bahasa Sanskerta: Ajaran Para Sesepuh) , sebuah aliran agama
Buddha awal yang terbentuk pada Sidang Agung Sangha ke-2 (443 SM). Dan juga
merupakan wujud dari aliran Vibhajjavada yang berarti Ajaran Analisis (Doctrine
of Analysis) atau Agama Akal Budi (Religion of Reason).
SEJARAH
Sejarah Theravada tidak lepas dari sejarah Buddha Gotama sebagai pendiri agama Buddha. Setelah Sang Buddha parinibbana (543 SM), tiga bulan kemudian diadakan Sidang Agung Sangha (Sangha Samaya).
Sejarah Theravada tidak lepas dari sejarah Buddha Gotama sebagai pendiri agama Buddha. Setelah Sang Buddha parinibbana (543 SM), tiga bulan kemudian diadakan Sidang Agung Sangha (Sangha Samaya).
Diadakan
pada tahun 543 SM (3 bulan setelah bulan Mei), berlangsung selama 2 bulan
Dipimpin oleh Y.A. Maha Kassapa dan dihadiri oleh 500 orang Bhikkhu yang
semuanya Arahat. Sidang diadakan di Goa Satapani di kota Rajagaha. Sponsor
sidang agung ini adalah Raja Ajatasatu. Tujuan Sidang adalah menghimpun Ajaran
Sang Buddha yang diajarkan kepada orang yang berlainan, di tempat yang
berlainan dan dalam waktu yang berlainan. Mengulang Dhamma dan Vinaya agar
Ajaran Sang Buddha tetap murni, kuat, melebihi ajaran-ajaran lainnya. Y.A.
Upali mengulang Vinaya dan Y.A. Ananda mengulang Dhamma.
Sidang
Agung Sangha ke-2, pada tahun 443 SM , dimana awal Buddhisme mulai terbagi
menjadi 2. Di satu sisi kelompok yang ingin perubahan beberapa peraturan minor
dalam Vinaya, disisi lain kelompok yang mempertahankan Vinaya apa adanya.
Kelompok yang ingin perubahan Vinaya memisahkan diri dan dikenal dengan
Mahasanghika yang merupakan cikal bakal Mahayana. Sedangkan yang mempertahankan
Vinaya disebut Sthaviravada.
Sidang
Agung Sangha ke-3 (313 SM), Sidang ini hanya diikuti oleh kelompok
Sthaviravada. Sidang ini memutuskan untuk tidak merubah Vinaya, dan Moggaliputta
Tissa sebagai pimpinan sidang menyelesaikan buku Kathavatthu yang berisi
penyimpangan-penyimpangan dari aliran lain. Saat itu pula Abhidhamma
dimasukkan. Setelah itu ajaran-ajaran ini di tulis dan disahkan oleh sidang.
Kemudian Y.M. Mahinda (putra Raja Asoka) membawa Tipitaka ini ke Sri Lanka
tanpa ada yang hilang sampai sekarang dan menyebarkan Buddha Dhamma di sana. Di
sana ajaran ini dikenal sebagai Theravada.
KITAB
SUCI
Kitab
Suci yang dipergunakan dalam agama Buddha Theravada adalah Kitab Suci Tipitaka
yang dikenal sebagai Kanon Pali (Pali Canon). Kitab suci Agama Buddha yang
paling tua, yang diketahui hingga sekarang, tertulis dalam Bahasa Pali, yang
terbagi dalam tiga kelompok besar (yang disebut sebagai “pitaka” atau
“keranjang”) yaitu: Vinaya Pitaka, Sutta Pitaka, dan Abhidhamma Pitaka. Karena
terdiri dari tiga kelompok tersebut, maka Kitab Suci Agama Buddha dinamakan
Tipitaka (Pali).
AJARAN
Ajaran dasar dikenal sebagai Empat Kebenaran Arya, meliputi:
Ajaran dasar dikenal sebagai Empat Kebenaran Arya, meliputi:
Dukkha
Ariya Sacca (Kebenaran Arya tentang Dukkha),
Dukkha
Samudaya Ariya Sacca (Kebenaran Ariya tentang Asal Mula Dukkha),
Dukkha Nirodha Ariya Sacca (Kebenaran Ariya tentang Terhentinya Dukkha),
Dukkha Nirodha Ariya Sacca (Kebenaran Ariya tentang Jalan yang Menuju Terhentinya Dukkha).
Secara umum sama dengan aliran agama Buddha lainnya, Theravada mengajarkan mengenai pembebasan akan dukkha (penderitaan) yang ditempuh dengan menjalankan sila (kemoralan), samadhi (konsentrasi) dan panna (kebijaksanaan). Agama Buddha Theravada hanya mengakui Buddha Gotama sebagai Buddha sejarah yang hidup pada masa sekarang. Meskipun demikian Theravada mengakui pernah ada dan akan muncul Buddha-Buddha lainnya. Dalam Theravada terdapat 2 jalan yang dapat ditempuh untuk mencapai Pencerahan Sempurna yaitu Jalan Arahat (Arahatship) dan Jalan Kebuddhaan (Buddhahood).
Dukkha Nirodha Ariya Sacca (Kebenaran Ariya tentang Terhentinya Dukkha),
Dukkha Nirodha Ariya Sacca (Kebenaran Ariya tentang Jalan yang Menuju Terhentinya Dukkha).
Secara umum sama dengan aliran agama Buddha lainnya, Theravada mengajarkan mengenai pembebasan akan dukkha (penderitaan) yang ditempuh dengan menjalankan sila (kemoralan), samadhi (konsentrasi) dan panna (kebijaksanaan). Agama Buddha Theravada hanya mengakui Buddha Gotama sebagai Buddha sejarah yang hidup pada masa sekarang. Meskipun demikian Theravada mengakui pernah ada dan akan muncul Buddha-Buddha lainnya. Dalam Theravada terdapat 2 jalan yang dapat ditempuh untuk mencapai Pencerahan Sempurna yaitu Jalan Arahat (Arahatship) dan Jalan Kebuddhaan (Buddhahood).
WAISAK
Penganut
Buddha merayakan Hari Waisak yang merupakan peringatan 3 peristiwa. Yaitu, hari
kelahiran Pangeran Siddharta (nama sebelum menjadi Buddha), hari pencapaian
Pencerahan Sempurna Pertapa Gautama, dan hari Sang Buddha mangkat mencapai
Nibbana/Nirwana.
Tempat ibadah agama Buddha disebut vihara Penganut Buddha merayakan Hari Waisak yang merupakan peringatan 3 peristiwa. Yaitu, hari kelahiran Pangeran Siddharta (nama sebelum menjadi Buddha), hari pencapaian Pencerahan Sempurna Pertapa Gautama, dan hari Sang Buddha mangkat mencapai Nibbana/Nirwana. Tempat ibadah agama Buddha disebut vihara Aliran Theravada adalah aliran yang memiliki sekolah Buddha tertua yang tinggal sampai saat ini, dan untuk berapa abad mendominasi Sri Langka dan wilayah Asia Tenggara (sebagian dari Tiongkok bagian barat daya, Kamboja, Laos, Myanmar, Malaysia, Indonesia dan Thailand) dan juga sebagian Vietnam. Selain itu populer pula di Singapura dan Australia.
Tempat ibadah agama Buddha disebut vihara Penganut Buddha merayakan Hari Waisak yang merupakan peringatan 3 peristiwa. Yaitu, hari kelahiran Pangeran Siddharta (nama sebelum menjadi Buddha), hari pencapaian Pencerahan Sempurna Pertapa Gautama, dan hari Sang Buddha mangkat mencapai Nibbana/Nirwana. Tempat ibadah agama Buddha disebut vihara Aliran Theravada adalah aliran yang memiliki sekolah Buddha tertua yang tinggal sampai saat ini, dan untuk berapa abad mendominasi Sri Langka dan wilayah Asia Tenggara (sebagian dari Tiongkok bagian barat daya, Kamboja, Laos, Myanmar, Malaysia, Indonesia dan Thailand) dan juga sebagian Vietnam. Selain itu populer pula di Singapura dan Australia.
GRAMATIKA
Theravada
berasal dari bahasa Pali yang terdiri dari dua kata yaitu thera dan vada. Thera
berarti sesepuh khususnya sesepuh terdahulu , dan vada berarti perkataan atau
ajaran. Jadi Theravada berarti Ajaran Para Sesepuh. Istilah Theravada muncul
sebagai salah satu aliran agama Buddha dalam Dipavamsa, catatan awal sejarah
Sri Lanka pada abad ke-4 Masehi. Istilah ini juga tercatat dalam Mahavamsa,
sebuah catatan sejarah penting yang berasal dari abad ke-5 Di yakini Theravada
merupakan wujud lain dari salah satu aliran agama Buddha terdahulu yaitu
Sthaviravada (Bahasa Sanskerta: Ajaran Para Sesepuh) , sebuah aliran agama
Buddha awal yang terbentuk pada Sidang Agung Sangha ke-2 (443 SM). Dan juga
merupakan wujud dari aliran Vibhajjavada yang berarti Ajaran Analisis (Doctrine
of Analysis) atau Agama Akal Budi (Religion of Reason).
SEJARAH
Sejarah
Theravada tidak lepas dari sejarah Buddha Gotama sebagai pendiri agama Buddha.
Setelah Sang Buddha parinibbana (543 SM), tiga bulan kemudian diadakan Sidang
Agung Sangha (Sangha Samaya).
Diadakan
pada tahun 543 SM (3 bulan setelah bulan Mei), berlangsung selama 2 bulan
Dipimpin oleh Y.A. Maha Kassapa dan dihadiri oleh 500 orang Bhikkhu yang
semuanya Arahat. Sidang diadakan di Goa Satapani di kota Rajagaha. Sponsor
sidang agung ini adalah Raja Ajatasatu. Tujuan Sidang adalah menghimpun Ajaran
Sang Buddha yang diajarkan kepada orang yang berlainan, di tempat yang
berlainan dan dalam waktu yang berlainan. Mengulang Dhamma dan Vinaya agar
Ajaran Sang Buddha tetap murni, kuat, melebihi ajaran-ajaran lainnya. Y.A.
Upali mengulang Vinaya dan Y.A. Ananda mengulang Dhamma.
Sidang
Agung Sangha ke-2, pada tahun 443 SM , dimana awal Buddhisme mulai terbagi
menjadi 2. Di satu sisi kelompok yang ingin perubahan beberapa peraturan minor
dalam Vinaya, disisi lain kelompok yang mempertahankan Vinaya apa adanya.
Kelompok yang ingin perubahan Vinaya memisahkan diri dan dikenal dengan
Mahasanghika yang merupakan cikal bakal Mahayana. Sedangkan yang mempertahankan
Vinaya disebut Sthaviravada.
Sidang
Agung Sangha ke-3 (313 SM), Sidang ini hanya diikuti oleh kelompok
Sthaviravada. Sidang ini memutuskan untuk tidak merubah Vinaya, dan
Moggaliputta Tissa sebagai pimpinan sidang menyelesaikan buku Kathavatthu yang
berisi penyimpangan-penyimpangan dari aliran lain. Saat itu pula Abhidhamma
dimasukkan. Setelah itu ajaran-ajaran ini di tulis dan disahkan oleh sidang.
Kemudian Y.M. Mahinda (putra Raja Asoka) membawa Tipitaka ini ke Sri Lanka
tanpa ada yang hilang sampai sekarang dan menyebarkan Buddha Dhamma di sana. Di
sana ajaran ini dikenal sebagai Theravada.
KITAB
SUCI
Kitab Suci yang dipergunakan dalam agama Buddha Theravada adalah Kitab Suci Tipitaka yang dikenal sebagai Kanon Pali (Pali Canon). Kitab suci Agama Buddha yang paling tua, yang diketahui hingga sekarang, tertulis dalam Bahasa Pali, yang terbagi dalam tiga kelompok besar (yang disebut sebagai “pitaka” atau “keranjang”) yaitu: Vinaya Pitaka, Sutta Pitaka, dan Abhidhamma Pitaka. Karena terdiri dari tiga kelompok tersebut, maka Kitab Suci Agama Buddha dinamakan Tipitaka (Pali).
AJARAN
Ajaran dasar dikenal sebagai Empat Kebenaran Arya, meliputi:
Dukkha
Ariya Sacca (Kebenaran Arya tentang Dukkha),
Dukkha
Samudaya Ariya Sacca (Kebenaran Ariya tentang Asal Mula Dukkha),
Dukkha
Nirodha Ariya Sacca (Kebenaran Ariya tentang Terhentinya Dukkha),
Dukkha
Nirodha Ariya Sacca (Kebenaran Ariya tentang Jalan yang Menuju Terhentinya
Dukkha).
Secara umum sama dengan aliran agama Buddha lainnya, Theravada mengajarkan mengenai pembebasan akan dukkha (penderitaan) yang ditempuh dengan menjalankan sila (kemoralan), samadhi (konsentrasi) dan panna (kebijaksanaan).
Secara umum sama dengan aliran agama Buddha lainnya, Theravada mengajarkan mengenai pembebasan akan dukkha (penderitaan) yang ditempuh dengan menjalankan sila (kemoralan), samadhi (konsentrasi) dan panna (kebijaksanaan).
Agama
Buddha Theravada hanya mengakui Buddha Gotama sebagai Buddha sejarah yang hidup
pada masa sekarang. Meskipun demikian Theravada mengakui pernah ada dan akan
muncul Buddha-Buddha lainnya.
Dalam
Theravada terdapat 2 jalan yang dapat ditempuh untuk mencapai Pencerahan
Sempurna yaitu Jalan Arahat (Arahatship) dan Jalan Kebuddhaan (Buddhahood).
WAISAK
Penganut
Buddha merayakan Hari Waisak yang merupakan peringatan 3 peristiwa. Yaitu, hari
kelahiran Pangeran Siddharta (nama sebelum menjadi Buddha), hari pencapaian
Pencerahan Sempurna Pertapa Gautama, dan hari Sang Buddha mangkat mencapai
Nibbana/Nirwana.
Tempat ibadah agama Buddha disebut vihara Penganut Buddha merayakan Hari Waisak yang merupakan peringatan 3 peristiwa. Yaitu, hari kelahiran Pangeran Siddharta (nama sebelum menjadi Buddha), hari pencapaian Pencerahan Sempurna Pertapa Gautama, dan hari Sang Buddha mangkat mencapai Nibbana/Nirwana. Tempat ibadah agama Buddha disebut vihara
Tempat ibadah agama Buddha disebut vihara Penganut Buddha merayakan Hari Waisak yang merupakan peringatan 3 peristiwa. Yaitu, hari kelahiran Pangeran Siddharta (nama sebelum menjadi Buddha), hari pencapaian Pencerahan Sempurna Pertapa Gautama, dan hari Sang Buddha mangkat mencapai Nibbana/Nirwana. Tempat ibadah agama Buddha disebut vihara
Tanggal
sesungguhnya dari kelahiran Sang Buddha tidak diketahui dengan pasti. Menurut
tradisi Buddhist, Sang Buddha lahir pada tahun 624 BCE ( Before Common Era),
dan juga terdapat beberapa perkiraan lainnya terhadap tahun kelahiran Sang
Buddha. Tahun 560 BCE adalah tahun yang diterima secara umum sebagai tahun
kelahiran Sang Buddha. Kejadian pada garis waktu sebelum tahun 250 sebelum
masehi ditunjukkan dengan dua tahun masehi yang berbeda.
Pertama
adalah tahun kelahiran Sang Buddha yang ditulis berdasarkan pada sumber
"tradisi" yaitu 624 BCE, kemudian diikuti dengan tahun kelahiran Sang
Buddha yang berdasarkan pada tahun "sejarah" 560 sebelum masehi.
Setelah tahun 250 sebelum masehi, tahun "sejarah" dapat dihilangkan
karena waktu dari peristiwa berikutnya diketahui dengan lebih tepat. Cara
perhitungan tahun masehi yang berhubungan dengan kejadian dari penanggalan
Buddhis tradisional dilakukan dengan melakukan pengurangan dari tahun Buddhis
(BE - Buddhist Era) sebanyak 544 tahun
BE__
|
BE
Tahun Masehi (CE - Common Era)
|
-80
|
-624/-560 Bodhisatta
atau calon Buddha, lahir di Lumbini (Nepal saat ini) sebagai Siddhata,
pangeran dari suku Sakya.
|
-51
|
-595/-531 Boddhisatta
meninggalkan kehidupan keduniawian
|
-45
|
-589/-525 Selama
meditasi di bawah pohon Boddhi di hutan Gaya (Sekarang Bodhgaya, India), saat
bulan purnama Siddhi di Bulan Mei, Sang Boddhisata mencapai Kebuddhaan.
Selama bulan purnama di bulan Juli, Sang Buddha membabarkan ajarannya yang
pertama di daerah dekat Varanasi, menunjukkan kepada dunia Empat Kasunyataan
Mulia dan memulai pembabaran Dhamma dan Vinaya selama 45 tahun.
|
1
|
-544/-480
Sang Buddha Parinibbana di Kusinara (Sekarang Kusinagar, India) pada usia 80
tahun Selama masa musim hujan, setelah Sang Buddha parinibbana, diadakan
Persamuan Agung pertama di Rajagaha, India yang dihadiri oleh 500 orang
bikkhu yang telah mencapai tingkat kesucian arahat, yang dipimpin oleh Ven
Bikkhu Mahakassapa Thera. Pada Persamuan Agung ini, diulang kembali peraturan
Vinaya oleh Ven Bikkhu Upali Thera yang kemudian diterima sebagai Vinaya
Pitaka, dan pengulangan Dhamma oleh Ven Bikkhu Ananda Thera yang kemudian
menjadi Sutta Pitaka. Pada Persamuan Agung ini, diulang kembali
peraturan Vinaya oleh Ven Bikkhu Upali Thera yang kemudian diterima sebagai
Vinaya Pitaka, dan pengulangan Dhamma oleh Ven Bikkhu Ananda Thera yang
kemudian menjadi Sutta Pitaka.
|
100
|
-444/-380
100 tahun setelah sang Buddha parinibbana, diselenggarakan Persamuhan Agung
kedua di Vesali. Pada Persamuhan Agung ini dibahas mengenai perbedaan yang
terjadi saat itu mengenai aturan Vinaya. Keretakan sangha yang pertama timbul
antara sekte Mahasanghika dan Sthaviravadins yang tradisional.
Permasalahannya adalah Mahasanghika tidak mau menerima sutta dan vinaya
sebagai sumber terakhir dari ajaran sang Buddha. Mahasanghika kemudian
berkembang menjadi Mahayana yang mendominasi agama Buddha di utara Asia
(Cina, Tibet, Jepang dan Korea).
|
294
|
-250
Persamuhan Agung ketiga yang didukung oleh Raja Asoka di Pataliputra (India).
Perselisihan perbedaan doktrin yang kemudian menimbulkan keretakan,
melahirkan sekte Sarvastivadin dan Vibhajjavadin. Abhidhamma Pitaka diulang
kembali pada persamuhan ini, dengan tambahan Khuddaka Nikaya. Kitab suci
Tipitaka Pali telah lengkap secara keseluruhan.
|
297
|
-247
Raja Asoka mengirim putranya, Ven Bikkhu Mahinda Thera ke Sri Lanka dengan
misi menyebarkan agama Buddha di Sri Lanka. Kemudian Raja Sri Lanka
Devanampiya Tissa memeluk agama Buddha.
|
304
|
-240
Ven Bikkhu Mahinda Thera mendirikan Mahavihara di Anuradhapura, Sri Lanka.
Komunitas sekte Vibhajjavadin yang berdiam di Sri Lanka kemudian berkembang
menjadi Theravadin . Kemudian Saudara perempuan Bikkhu Mahinda, Bikkhuni
Sanghamitta, tiba di Sri Lanka dengan membawa potongan pohon Boddhi dan
mendirikan Sangha Bikkhuni di Sri Lanka.
|
444
|
-100
Peristiwa kelaparan dan perpecahan yang terjadi di Srilanka menyebabkan kitab
suci Tipitaka ditulis untuk menjaga kelangsungan agama Buddha. Raja
Vattagamani mengadakan Persamuhan Agung keempat dengan 500 bikkhu dan ahli
tulis dari Mahavihara untuk menulis Kitab Tipitaka Pali untuk pertama kalinya
pada daun palem.
|
544
|
1
Dimulainya tahun Masehi (Common Era). Tahun 1 AD atau tahun 1 masehi.
|
644
|
100
Agama Buddha Theravada muncul pertama kalinya di Burma dan bagian tengah
Thailand.
|
744
|
200
Universitas Buddhis Nalanda berkembang di India , merupakan pusat pelajaran
agama Buddha kurang lebih selama 1000 tahun.
|
969
|
425
Ven Bikkhu Buddhaghosa Thera (Sri Lanka) membuat komentar dari kitab Tipitaka
Pali (Atthakatha).
|
1594
|
1050
Komunitas Bikkhu dan Bikkhuni di Anuradhapura hancur karena invasi dari India
bagian selatan.
|
1604
|
1060
Berkembangnya Theravada di Pagan, Burma.
|
1614
|
1070
Bikkhu-bikkhu dari Pagan tiba di Polonnaruwa, Sri Lanka untuk mengembalikan
kembali garis pentahbisan bikkhu Theravada di Sri lanka.
|
1744
|
1200
Polonnaruwa hancur oleh invasi asing.
|
1780
|
1236
Bikkhu-bikkhu dari Kancipuram, India tiba di Sri Lanka untuk membangkitkan
kembali sekte Theravada.
|
1831
|
1287
Pagan dihancurkan oleh invasi Mongol. Jaman kemunduran dimulai.
|
1900
|
1300s
Tradisi hutan dari Sri Lanka berkembang di Burma dan Thailand. Theravada juga
menyebar di Laos.
|
2000
|
1400s
Tradisi hutan lainnya dari Sri Lanka juga berkembang di Ayudhaya, ibu kota
Thailand saat itu. Tradisi yang baru ini juga berkembang di Burma.
|
2300
|
1700s
Burma menyerang Ayudhaya. Raja Thailand Rama I membantu pemulihan Theravada
dengan membawa duplikat kitab Tipitaka Pali dari Sri Lanka.
|
2400
|
1800s
Keadaan Sangha Sri Lanka memburuk dibawah tekanan pemerintahan tiga negara
kolonial (Portugis, Belanda dan Inggris). Raja Rama IV dan Rama V dari
Thailand mengadakan perubahan pada Sangha Thailand, pada kepemimpinan formasi
sekte Dhammayut dan Mahanikaya.
|
2406
|
1862
Terjemahan pertama Dhammapada ke dalam bahasa barat (Jerman).
|
2412
|
1868
Persamuhan Agung kelima diselenggarakan di Burma. Kitab Tipitaka Pali ditulis
pada 729 batu pualam.
|
2423
|
1879
Sir Edwin Arnold mempublikasikan syair "Light of Asia", yang
kemudian menjadi buku yang paling laris terjual di Inggris dan Amerika,
menyebabkan tertariknya orang-orang barat akan agama Buddha.
|
2424
|
1880
Helena Blavatsky dan Henry Steel Olcott, pendiri dari Theosophical Society,
tiba di Sri Lanka dari USA, kemudian memeluk agama Buddha dan memulai
kampanye pengembangan agama Buddha dengan mendorong pertumbuhan dan
perkembangan sekolah-sekolah Buddhist di Sri Lanka.
|
2425
|
1881
Pali Text Society didirikan di Inggris oleh T.W.Rhys Davids. Selama lebih
dari 100 tahun , banyak bagian dari Tipitaka dipublikasikan dalam tulisan
romawi dengan terjemahan ke bahasa Inggris.
|
2434
|
1890s
Vihara Theravada pertama didirikan di Australia oleh para pekerja mutiara di
pulau Thursday yang berasal dari Sri Lanka.
|
2443
|
1899
Bikkhu Theravada barat pertama (Gordon Douglas) ditahbiskan di Burma
|
0 komentar:
Posting Komentar