Minggu, 02 Februari 2014

MEMBABARKAN DHAMMA

EMPAT PULUH LIMA TAHUN MENGAJAR 

DHAMMA


Tahun ke-1 (588 SM)
Setelah memperolah Penerangan Agung,Sang Buddha menjalankan vassa (istirahat musim hujan) di Magadaya (Taman Rusa) Isipatana,di dekat Baranasi.
Peristiwa utama : Buddha membabarkan Sutta Dhammacakkhapavattana Sutta; mengalihyakinkan kelima petepa (Pancavaggiya); menderikan persamuan (Sangha) bhikkhu dan tiga pernaungan (Tisarana); mengalihyakinkan Yasa dan kelima puluh empat sahabatnya; mengutus para misionari peertama; mengalihyakinkan ketiga puluh Pangeran  Bhaddhavaggiya.; Mengalihyakinkan ketiga Kassapa bersaudara beserta seribu orang pengukut mereka.

Tahun ke-2 sampai tahun ke-4 (587-585 SM)
Tempat kediaman musim hujan : Veluvanarama (Vihara Hutan Bambu),di dekat Rajagaha.
Peristiwa utama : Buddha memenuhi janji kapada Raja Bimbisara; menerima Vihara Veluvana sebagai pemberian dana; menyabdakan Ovada Patimokkha; menunjuk Sariputta dan Moggalana sebagai siswa bhikkhu utama (agga-savaka); mengunjungi Kapilavatthu; mempertunjukan mukjizat ganda (yamaka patihariya); menasbihkan Pangeran Rahula dan Pangeran Nanda; mengukuhkan Raja Suddhodana,Ratu Mahapajapati Gotami serta Yasodara ke dalam arus kesucian; menasbihkan ke enam pangeran Sakya; bertumu dengan Anathapindika; menerima Vihara Jetavana sebagai penberian dana; bertemu dengan Raja Pasenadi Kosala; mendamaikan sengketa antara suku Sakya dan Koliya; membabarkan Mahasamaya Sutta.

Tahun ke-5 (584 SM)
Sang Buddha bervassa di Kutagarasala (Balairung Puncak),Mahavana,didekat Vesali.
Peristiwa utama : Sang Buddha memperlihatkan mukjizat ganda (Yamakapatihariya) di bawah pohon Gandamba di Savatthi,meskipun sebelumnya Beliau melarang murid-murid Nya untuk memperlihatkan kekuatan gaib di depan umum; Ratu Khema menjadi bhikkhuni dan kemudian ditunjuk sebagai salah satu dari kedua siswi bhikkhini utama bersama Uppalavanna.

Tahun ke-6 (583 SM)
Tempat kediaman musim hujan : Mankulapabbata (Bukit Mankula),di dekat Kosambi.
Peristiwa utama : Ratu Khema menjadi bhikkhuni dam kemudian ditunjuk sebagai salah satu dari kedua siswi bhikkhuni utama bersama dengan Uppalavanna ; Buddha malarang siswa-Nya untuk mempertunjukan mukjizat demi kepentingan pribadi dan harga diri mereka sendiri ; melakukan mukjizat ganda.

Tahun ke-7 (582 SM)
Sang Buddha menginjungi dan melewatkan masa vassa-Nya di surga Tavatimsa.
Peristiwa utama : Sang Buddha melakukan mukjizat ganda; membabarkan Abhidamma kepada ibu-Nya dan para dewa lainnya; difitnah oleh Cincamanavika.

Tahun ke-8 (581 SM)
Sang Buddha melewati kediaman musim hujan-Nya di Bhesakalavana (Hutan Bhasakala) di dekat Sumsumaragiri,Distrik Bhagga.
Peristiwa utama : Pangeran Bodhirajakusuma mengundang Buddha ke Kokanada,istana baru nya untuk menerima dana makanan; membabarkan Punnovada Sutta; Punna mengunjungi Sunaparanta.


Tahun ke-9 (580 SM)
Tempat kediaman musim hujan : Ghositarama (Vihara Ghosita),Kosambi.
Peristiwa utama :  Magandiya membalas dendam; sengketa para bhikkhu du Kosambi.

Tahun ke-10 (579 SM)
Tempat kediaman musim hujan : Hutan Rakkhita,di dekat desa Parileyyaka.
Peristiwa utama : Terjadi perselisihan diantara para bhikkhu di Kosambi,sehingga Sang Buddha menyendiri di Hutan Rakkhita,di dekat desa Parileyyaka,ditemani oleh gajah Parileyyaka. Pada penghujung kediaman musim hujan tersebut,Ananda atas nama warga Savatthi,mengundang Buddha untuk kembali ke Savatthi. Para bhikkhu Kosambi yang bersengkata tersebut kemudian memohon maaf kepada Sang Buddha dan kemudian menyelesaikan sengketa mereka.

Tahun ke-11 (578 SM)
Tempat kediaman musim hujan : Dakkhinagiri,desa tempat tinggal Brahmin Ekanala.
Peristiwa utama : Sang Buddha mengalihyakinkan Brahmin Kasi Bharadvaja.

Tahun ke-12 (577 SM)
Tempat kediaman musim hujan : Veranja,atas permohonan seprang brahmana bernama Veranja.
Peristiwa utama : terjadi bencana kelaparan sehingga Sang Buddha dan para siswa-Nya hanya memperoleh makanan yang disediakan oleh lima ratus pedagang kuda.

Tahun ke-13 (576 SM)
Tempat kediaman musim hujan : Caliyapabbata (Batu Cadas Caliya).
Peristiwa utama : mengalihyakinkan hartawan Mendaka,istrinya Candapaduma,putranya Dhananjaya,menantunya Sumanadevi,pembantunya Punna serta cucunya Visakha yang berumur 7 tahun.

Tahun ke-14 (575 SM)
Tempat kediaman musim hujan : Vihara Jetavana,Savatthi.
Peristiwa utama : Rahula memperoleh penasbihan lanjut (upasampada).

Tahun ke-15 (574 SM)
Tempat kediaman musim hujan : Nigrodharama (Taman Nigrodha),Kapilavatthu.
Peristiwa utama : Wafatnya Raja Suppabuddha,ayah mertua Pangeran Sidharta.

Tahun ke-16 (573 SM)
Tempat kediaman musim hujan : Kota Alavi
Peristiwa utama : Buddha mengalihyakinkan Yaksa Alavaka.


Tahun ke-17 (572 SM)
Tempat kediaman musim hujan : Veluvanarama,Kalandakanivapa (suaka alam tempat memberi makan tupai hitam),di dekat Rajagaha.
Peristiwa utama : Buddha membabarkan Singalovada Sutta kepada perumah tangga muda Singalaka.

Tahun ke-18 sampai tahun ke-19 (571-570 SM)
Tempat kediaman musim hujan : Caliyapabbata (Batu Candas Caliya).
Peristiwa utama : kisah purti seorang penenun.

Tahun ke-20 (569 SM)
Tempat kediaman musim hujan : Veluvanarama,di dekat Rajagaha.
Peristiwa utama : Ananda ditunjuksebagai pembantu tetap Sang Buddha;mengalihyakinkan Angulimala;dituduh atas pembunuhan Sundari; meluruskan pandangan salah Brahma Bhaka; menundukan Nandopananda.


Tahun ke-21 sampai tahun ke-44 (568-545 SM)
Tempat kediaman musim hujan : Vihara Jetavana dan Vihara Pubbarama,Savatthi.
Peristiwa utama : wafatnya Raja Bimbisara;Bhikkhu Devadatta berusaha membunuh Sang Buddha; menjinakan Nalagiri; Bhikkhu Devadatta menciptakan perpecahan di dalam Sangha; meninggalnya Bhikkhu Devadatta; mengalihyakinkan Raja Ajatasattu.

Tahun ke-45 (544 SM)
Tempat kediaman musim hujan : Beluvagamaka,di dekat Vesali.
Peristiwa utama : membabarkan ketujuh kondisi kesejahteraan bagi para penguasa dunia dan para bhikkhu; menyampaikan ceramah Cermin Dhamma; menerima Hutan Mangga dari Ambhapali sebagai persembahan dana; wafatnya Sariputta dan Moggallana; membabarkan Empat Narasumber Utama (Mahapadesa); menyantap sukaramaddava; menerima petapa kelana Subhadda sebagai siswa terakhir; Buddha mencapai Mahaparinibbhana.

0 komentar:

Posting Komentar