Tahun ke-1 (588 SM)
Setelah memperolah Penerangan Agung,Sang Buddha
menjalankan vassa (istirahat musim hujan) di Magadaya (Taman Rusa) Isipatana,di
dekat Baranasi.
Peristiwa utama : Buddha membabarkan Sutta
Dhammacakkhapavattana Sutta; mengalihyakinkan kelima petepa (Pancavaggiya);
menderikan persamuan (Sangha) bhikkhu dan tiga pernaungan (Tisarana);
mengalihyakinkan Yasa dan kelima puluh empat sahabatnya; mengutus para
misionari peertama; mengalihyakinkan ketiga puluh Pangeran Bhaddhavaggiya.; Mengalihyakinkan ketiga
Kassapa bersaudara beserta seribu orang pengukut mereka.
Tahun ke-2 sampai tahun ke-4 (587-585 SM)
Tempat kediaman musim hujan : Veluvanarama (Vihara
Hutan Bambu),di dekat Rajagaha.
Peristiwa utama : Buddha memenuhi janji kapada
Raja Bimbisara; menerima Vihara Veluvana sebagai pemberian dana; menyabdakan
Ovada Patimokkha; menunjuk Sariputta dan Moggalana sebagai siswa bhikkhu utama
(agga-savaka); mengunjungi Kapilavatthu; mempertunjukan mukjizat ganda (yamaka
patihariya); menasbihkan Pangeran Rahula dan Pangeran Nanda; mengukuhkan Raja
Suddhodana,Ratu Mahapajapati Gotami serta Yasodara ke dalam arus kesucian;
menasbihkan ke enam pangeran Sakya; bertumu dengan Anathapindika; menerima
Vihara Jetavana sebagai penberian dana; bertemu dengan Raja Pasenadi Kosala;
mendamaikan sengketa antara suku Sakya dan Koliya; membabarkan Mahasamaya
Sutta.
Tahun ke-5 (584 SM)
Sang Buddha bervassa di Kutagarasala (Balairung
Puncak),Mahavana,didekat Vesali.
Peristiwa utama : Sang Buddha memperlihatkan
mukjizat ganda (Yamakapatihariya) di bawah pohon Gandamba di Savatthi,meskipun
sebelumnya Beliau melarang murid-murid Nya untuk memperlihatkan kekuatan gaib
di depan umum; Ratu Khema menjadi bhikkhuni dan kemudian ditunjuk sebagai salah
satu dari kedua siswi bhikkhini utama bersama Uppalavanna.
Tahun ke-6 (583 SM)
Tempat kediaman musim hujan : Mankulapabbata
(Bukit Mankula),di dekat Kosambi.
Peristiwa utama : Ratu Khema menjadi bhikkhuni dam
kemudian ditunjuk sebagai salah satu dari kedua siswi bhikkhuni utama bersama dengan
Uppalavanna ; Buddha malarang siswa-Nya untuk mempertunjukan mukjizat demi
kepentingan pribadi dan harga diri mereka sendiri ; melakukan mukjizat ganda.
Tahun ke-7 (582 SM)
Sang Buddha menginjungi dan melewatkan masa
vassa-Nya di surga Tavatimsa.
Peristiwa utama : Sang Buddha melakukan mukjizat
ganda; membabarkan Abhidamma kepada ibu-Nya dan para dewa lainnya; difitnah
oleh Cincamanavika.
Tahun ke-8 (581 SM)
Sang Buddha melewati kediaman musim hujan-Nya di
Bhesakalavana (Hutan Bhasakala) di dekat Sumsumaragiri,Distrik Bhagga.
Peristiwa utama : Pangeran Bodhirajakusuma
mengundang Buddha ke Kokanada,istana baru nya untuk menerima dana makanan;
membabarkan Punnovada Sutta; Punna mengunjungi Sunaparanta.
Tahun ke-9 (580 SM)
Tempat kediaman musim hujan : Ghositarama (Vihara
Ghosita),Kosambi.
Peristiwa utama :
Magandiya membalas dendam; sengketa para bhikkhu du Kosambi.
Tahun ke-10 (579 SM)
Tempat kediaman musim hujan : Hutan Rakkhita,di
dekat desa Parileyyaka.
Peristiwa utama : Terjadi perselisihan diantara
para bhikkhu di Kosambi,sehingga Sang Buddha menyendiri di Hutan Rakkhita,di
dekat desa Parileyyaka,ditemani oleh gajah Parileyyaka. Pada penghujung
kediaman musim hujan tersebut,Ananda atas nama warga Savatthi,mengundang Buddha
untuk kembali ke Savatthi. Para bhikkhu Kosambi yang bersengkata tersebut
kemudian memohon maaf kepada Sang Buddha dan kemudian menyelesaikan sengketa
mereka.
Tahun ke-11 (578 SM)
Tempat kediaman musim hujan : Dakkhinagiri,desa
tempat tinggal Brahmin Ekanala.
Peristiwa utama : Sang Buddha mengalihyakinkan
Brahmin Kasi Bharadvaja.
Tahun ke-12 (577 SM)
Tempat kediaman musim hujan : Veranja,atas
permohonan seprang brahmana bernama Veranja.
Peristiwa utama : terjadi bencana kelaparan
sehingga Sang Buddha dan para siswa-Nya hanya memperoleh makanan yang
disediakan oleh lima ratus pedagang kuda.
Tahun ke-13 (576 SM)
Tempat kediaman musim hujan : Caliyapabbata (Batu
Cadas Caliya).
Peristiwa utama : mengalihyakinkan hartawan
Mendaka,istrinya Candapaduma,putranya Dhananjaya,menantunya
Sumanadevi,pembantunya Punna serta cucunya Visakha yang berumur 7 tahun.
Tahun ke-14 (575 SM)
Tempat kediaman musim hujan : Vihara
Jetavana,Savatthi.
Peristiwa utama : Rahula memperoleh penasbihan
lanjut (upasampada).
Tahun ke-15 (574 SM)
Tempat kediaman musim hujan : Nigrodharama (Taman
Nigrodha),Kapilavatthu.
Peristiwa utama : Wafatnya Raja Suppabuddha,ayah
mertua Pangeran Sidharta.
Tahun ke-16 (573 SM)
Tempat kediaman musim hujan : Kota Alavi
Peristiwa utama : Buddha mengalihyakinkan Yaksa
Alavaka.
Tahun ke-17 (572 SM)
Tempat kediaman musim hujan :
Veluvanarama,Kalandakanivapa (suaka alam tempat memberi makan tupai hitam),di
dekat Rajagaha.
Peristiwa utama : Buddha membabarkan Singalovada
Sutta kepada perumah tangga muda Singalaka.
Tahun ke-18 sampai tahun ke-19 (571-570 SM)
Tempat kediaman musim hujan : Caliyapabbata (Batu
Candas Caliya).
Peristiwa utama : kisah purti seorang penenun.
Tahun ke-20 (569 SM)
Tempat kediaman musim hujan : Veluvanarama,di
dekat Rajagaha.
Peristiwa utama : Ananda ditunjuksebagai pembantu
tetap Sang Buddha;mengalihyakinkan Angulimala;dituduh atas pembunuhan Sundari;
meluruskan pandangan salah Brahma Bhaka; menundukan Nandopananda.
Tahun ke-21 sampai tahun ke-44 (568-545 SM)
Tempat kediaman musim hujan : Vihara Jetavana dan
Vihara Pubbarama,Savatthi.
Peristiwa utama : wafatnya Raja Bimbisara;Bhikkhu
Devadatta berusaha membunuh Sang Buddha; menjinakan Nalagiri; Bhikkhu Devadatta
menciptakan perpecahan di dalam Sangha; meninggalnya Bhikkhu Devadatta;
mengalihyakinkan Raja Ajatasattu.
Tahun ke-45 (544 SM)
Tempat kediaman musim hujan : Beluvagamaka,di
dekat Vesali.
Peristiwa utama : membabarkan ketujuh kondisi
kesejahteraan bagi para penguasa dunia dan para bhikkhu; menyampaikan ceramah
Cermin Dhamma; menerima Hutan Mangga dari Ambhapali sebagai persembahan dana;
wafatnya Sariputta dan Moggallana; membabarkan Empat Narasumber Utama
(Mahapadesa); menyantap sukaramaddava; menerima petapa kelana Subhadda sebagai
siswa terakhir; Buddha mencapai Mahaparinibbhana.
0 komentar:
Posting Komentar